Perkembangan agama Buddha pada awalnya ada 2 (dua) rute penyebaran, yaitu :
1. Jalur Selatan, tradisi yang berkembang Theravada.
Negara yang dituju dari india ke Sri Lanka, lalu ke Myanmar, Thailand, Laos dan Kamboja.
Studi Theravada disebut juga “Jalan Sesepuh” atau Thera, memakai bahasa Pali, kanon Pali, lebih tradisional dan beraspirasi menjadi Arahat (Savaka Buddha)
2. Jalur Utara, tradisi mahayana (berbagai aliran).
Negara yang dituju dari india ke Asia Tengah, China, Korea, Jepang, Vietnam, Tibet, Mongolia dan Indonesia.
Studi Mahayana disebut juga “Kendaraan Besar”, memakai bahasa Sanskerta, China, Tibet, lebih moderat dan beraspirasi menjadi Sammasambuddha melalui jalan Bodhisattwa paramitayana: jalur bodhisattwa berdasarkan sutra.
Studi ini mengalami perkembangan yang luas, seperti Madhyamika, Yogacara, Avatamsaka, T’ien-t’ai, Chan/ Zen, Pure Land/ Amitabha Buddha.
Hal yang menarik studi perkembangan aliran utara, yaitu perkembangan yang pesat dari Vajrayana: jalur Bodhisattwa berdasarkan Sutra dan Tantra disebut juga "Kendaraan Intan". Berkembang di Bhutan, Mongolia, Tibet dan Nepal. Ajaran ini dikembangkan oleh Phadmasambhava dan Shantarakshita. Menyebarkan dharma dari India ke Tibet pada abad ke-8, atas permintaan raja Tibet: Songsten Gampo.
Dalam perkembangan selanjutnya timbul beberapa studi, di antaranya :
Nyingma didirikan Padmasambhava, tertua. Tokohnya Sogyal Rinpoche
Gelug didirikan Tsongkapa, menekankan ajaran & vinaya. Tokohnya Dalai Lama, Lama Zopa
Kagyu didirikan Naropa di India, menekankan meditasi. Tokohnya Karmapa, Kalu Rinpoche
Sakya didirikan biwarpa di India, menekankan ajaran & meditasi. Tokohnya Sakya Trizin
Kadam didirikan Atisha, merupakan penggabungan Gelug + Kagyu + Sakya mewarisi ajarannya
Ri-Me kombinasi berbagai sekte Vajrayana. Tokohnya Jamyang Khyentze
1. Jalur Selatan, tradisi yang berkembang Theravada.
Negara yang dituju dari india ke Sri Lanka, lalu ke Myanmar, Thailand, Laos dan Kamboja.
Studi Theravada disebut juga “Jalan Sesepuh” atau Thera, memakai bahasa Pali, kanon Pali, lebih tradisional dan beraspirasi menjadi Arahat (Savaka Buddha)
2. Jalur Utara, tradisi mahayana (berbagai aliran).
Negara yang dituju dari india ke Asia Tengah, China, Korea, Jepang, Vietnam, Tibet, Mongolia dan Indonesia.
Studi Mahayana disebut juga “Kendaraan Besar”, memakai bahasa Sanskerta, China, Tibet, lebih moderat dan beraspirasi menjadi Sammasambuddha melalui jalan Bodhisattwa paramitayana: jalur bodhisattwa berdasarkan sutra.
Studi ini mengalami perkembangan yang luas, seperti Madhyamika, Yogacara, Avatamsaka, T’ien-t’ai, Chan/ Zen, Pure Land/ Amitabha Buddha.
Hal yang menarik studi perkembangan aliran utara, yaitu perkembangan yang pesat dari Vajrayana: jalur Bodhisattwa berdasarkan Sutra dan Tantra disebut juga "Kendaraan Intan". Berkembang di Bhutan, Mongolia, Tibet dan Nepal. Ajaran ini dikembangkan oleh Phadmasambhava dan Shantarakshita. Menyebarkan dharma dari India ke Tibet pada abad ke-8, atas permintaan raja Tibet: Songsten Gampo.
Dalam perkembangan selanjutnya timbul beberapa studi, di antaranya :
Nyingma didirikan Padmasambhava, tertua. Tokohnya Sogyal Rinpoche
Gelug didirikan Tsongkapa, menekankan ajaran & vinaya. Tokohnya Dalai Lama, Lama Zopa
Kagyu didirikan Naropa di India, menekankan meditasi. Tokohnya Karmapa, Kalu Rinpoche
Sakya didirikan biwarpa di India, menekankan ajaran & meditasi. Tokohnya Sakya Trizin
Kadam didirikan Atisha, merupakan penggabungan Gelug + Kagyu + Sakya mewarisi ajarannya
Ri-Me kombinasi berbagai sekte Vajrayana. Tokohnya Jamyang Khyentze