Pemberian vaksinasi influenza, termasuk influenza A-H1N1, bagi wanita yang tengah hamil ternyata tidak hanya melindungi si ibu, tetapi juga bisa membuat janinnya tumbuh lebih besar, sehat, dan kecil kemungkinan lahir prematur.
Hasil penelitian Masyarakat Penyakit Menular AS di Philadelphia, yang dipaparkan Kamis (29/10), menunjukkan bahwa bayi sebelum dan setelah kelahiran akan terlindungi dari ancaman virus influenza.
”Dengan satu suntikan, dua individu terlindungi. Barangkali kalau si ibu tidak mau melakukannya untuk dirinya sendiri, mereka bisa melakukannya untuk bayi mereka,” kata Dr Marietta Vazquez dari Yale University.
Khusus untuk mengantisipasi pandemi influenza A-H1N1, ibu hamil menjadi prioritas utama pemberian vaksinasi. Dari 1.000 warga AS yang meninggal karena influenza A-H1NI, sebanyak 6 persen di antaranya adalah ibu hamil.
Temuan tim peneliti itu disimpulkan setelah mempelajari 350 ibu hamil (157 orang menderita influenza dan 195 tidak) sejak tahun 2000. Dr Saad Omer dari Emory University, AS, meneliti 6.410 bayi yang lahir prematur selama kurun waktu Juni 2004 hingga September 2006.
Ketika influenza menyebar, risiko ibu hamil yang mendapat vaksinasi terkena influenza sangat rendah atau 80 persen lebih rendah daripada ibu hamil yang tidak divaksinasi dan melahirkan bayi prematur. ”Infeksi flu barangkali mengurangi jumlah nutrisi yang diperoleh janin melalui plasenta,” ujar tim peneliti.
Hasil penelitian Masyarakat Penyakit Menular AS di Philadelphia, yang dipaparkan Kamis (29/10), menunjukkan bahwa bayi sebelum dan setelah kelahiran akan terlindungi dari ancaman virus influenza.
”Dengan satu suntikan, dua individu terlindungi. Barangkali kalau si ibu tidak mau melakukannya untuk dirinya sendiri, mereka bisa melakukannya untuk bayi mereka,” kata Dr Marietta Vazquez dari Yale University.
Khusus untuk mengantisipasi pandemi influenza A-H1N1, ibu hamil menjadi prioritas utama pemberian vaksinasi. Dari 1.000 warga AS yang meninggal karena influenza A-H1NI, sebanyak 6 persen di antaranya adalah ibu hamil.
Temuan tim peneliti itu disimpulkan setelah mempelajari 350 ibu hamil (157 orang menderita influenza dan 195 tidak) sejak tahun 2000. Dr Saad Omer dari Emory University, AS, meneliti 6.410 bayi yang lahir prematur selama kurun waktu Juni 2004 hingga September 2006.
Ketika influenza menyebar, risiko ibu hamil yang mendapat vaksinasi terkena influenza sangat rendah atau 80 persen lebih rendah daripada ibu hamil yang tidak divaksinasi dan melahirkan bayi prematur. ”Infeksi flu barangkali mengurangi jumlah nutrisi yang diperoleh janin melalui plasenta,” ujar tim peneliti.