Dharma Discussion Forum

please join us

Join the forum, it's quick and easy

Dharma Discussion Forum

please join us

Dharma Discussion Forum

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Dharma Discussion Forum

Forum Buddhis Indonesia


    Perumpamaan-perumpamaan dalam Meditasi

    Gunawan
    Gunawan
    G.M.
    G.M.


    Male Gemini Rat
    Jumlah posting : 76
    Points : 370
    Join date : 09.05.09
    Age : 51
    Lokasi : Jakarta

    Perumpamaan-perumpamaan dalam Meditasi Empty Perumpamaan-perumpamaan dalam Meditasi

    Post by Gunawan Fri Jun 05, 2009 10:16 am

    Perumpamaan-Perumpamaan dalam Meditasi

    Tahukah anda terdapat beberapa perumpamaan dalam meditasi. Beberapa diantaranya dapat anda simak di bawah ini:

    Ibarat Ayam Mengerami Telur di Tengah Pasar yang Ramai

    Karena telah mahir dalam mengerami telur, maka ayam dapat mengerami telur tersebut di tengah pasar yang ramai tanpa terganggu oleh keramaian tersebut.

    Demikian pula dengan seorang meditator, pada mulanya memerlukan tempat yang cocok (tidak ramai) untuk latihan meditasi. Apabila tingkat konsentrasi dan perhatian cukup kuat, dengan kata lain sudah cukup mahir dengan subjek meditasinya, maka meditator tersebut dapat bermeditasi tanpa tergantung oleh tempat.

    Ibarat Menjinakkan Anak Sapi Liar

    Seperti penggembala sapi yang ingin menjinakkan anak sapi liar yang sejak lama disusui oleh induk sapi, ia akan membawa anak sapi itu dan mengikatkannya sendiri dengan sehelai tali kuat pada satu batang kayu yang ditancapkan ke dalam tanah dengan kuat; anak sapi itu akan berlari kian kemari, namun tak dapat lebih jauh dari batang kayu tersebut dan sapi itu akan duduk atau berbaring di dekat batang kayu itu.

    Demikian pula seseorang yang berniat menjinakkan batinnya yang kotor, yang sejak lama telah diberi makan objek-objek indera yang menyenangkan, akan mengambil tempat yang tepat, mengikatkan batinnya di sana dengan tali "perhatian" (sati) pada batang kayu "keluar dan masuknya nafas." Dengan demikian, pikirannya, walaupun akan bergejolak kian kemari, namun karena tidak lagi mendapatkan objek-objek seperti yang biasa diperolehnya, tidak dapat memutuskan tali perhatian (sati) dan melarikan diri, ia duduk, berbaring, di dekat objek tersebut, dengan konsentrasi mendekati (upacara samadhi) dan konsentrasi penuh mencerap (apanna samadhi).

    Ibarat Menyiram Bara Api

    Bara api apabila disiram sedikit air, maka bara api itu tidak akan padam dan hanya akan memberikan reaksi yang tidak terlalu besar; namun apabila disiram sekaligus dengan air yang banyak maka akan menimbulkan reaksi yang sangat besar dengan suara yang keras dan asap yang banyak. Bara api apabila disiram dengan air sedikit demi sedikit secara konstan tidak akan menimbulkan reaksi yang terlalu bergejolak, dengan suara tidak terlalu besar dan uap yang tidak banyak, namun akhirnya bara api itu padam seluruhnya.

    Demikian pula batin kita pada awalnya penuh dengan kekotoran batin. Ketika kita melatih meditasi, ibarat kekotoran batin (bara api) disiram dengan batin yang bersih (air). Apabila proses penghancuran kekotoran batin itu dilakukan secara mendadak dan dipaksakan, maka dapat menimbulkan reaksi yang mengkondisikan efek samping sangat berbahaya. Oleh karena itu, proses pengikisan/penghancuran kekotoran batin seyogyanya dilakukan secara bertahap dan terus-menerus sampai akhirnya seluruh kekotoran batin itu padam.

    Ibarat Kodok Duduk Bersila

    Ibarat katak duduk bersila bukan berarti katak tersebut suci dengan posisi duduknya.
    Demikian pula, posisi duduk tidak menjamin seseorang akan menjadi suci.

    Ibarat Menggergaji Kayu

    Seseorang yang sedang menggergaji batang kayu di atas tanah, perhatiannya ditujukan pada gigi gergaji pada titik kontaknya dengan batang kayu, tanpa memperhatikan gigi gergaji yang mendekat atau menjauh, dan ia dengan penuh semangat, melakukan tugasnya dan mencapai hasil yang baik.

    Seperti batang kayu di atas tanah, mengibaratkan ikatan (dari perhatian). Seperti gigi gergaji demikian pula keluar masuknya nafas. Seperti perhatian orang yang ditujukan pada gigi gergaji, antara titik kontaknya dengan batang kayu, tanpa memberi perhatian pada gigi gergaji yang datang mendekat atau menjauh, demikian pula seorang meditator setelah menetapkan perhatiannya pada ujung hidung atau bibir bagian atas, tanpa memberi perhatian pada keluar dan masuknya nafas yang datang dan pergi, dengan penuh semangat, menunaikan tugasnya dan mencapai hasil yang baik.

    Semoga Bermanfaat

    Dhamma Study Group Bogor

      Waktu sekarang Thu May 16, 2024 7:31 am