WASHINGTON, KOMPAS.com - Warga pantai timur AS, Minggu (7/2/2010), mulai menggali keluar dari selimut tebal salju yang di beberapa tempat tingginya mencapai 60 sentimeter, setelah sebuah badai salju besar melumpuhkan Washington dan kawasan mid-Atlantik, AS.
Badai raksasa itu merentang lebih dari 1.000 km, yakni dari Indiana timur melintasi New Jersey dan ke selatan sampai sejauh Negara Bagian North Carolina itu, sehingga memengaruhi jutaan warga. Dengan kecepatan angin hampir 90 km per jam, para ahli meteorologi mengatakan, mereka mencatat salju turun sampai setinggi 96 cm dekat Baltimore, Maryland, sebuah rekor.
Sampai Sabtu sore, salju setinggi 82 cm tercatat di Bandara Internasional Dulles di luar Washington, sebuah rekor lagi, menurut Badan Cuaca Nasional AS. Akumulasi selama dua hari itu mengalahkan rekor sebelumnya, yang dikumpulkan selama badai salju Januari 1996, kata badan itu.
Salju lebat itu merobohkan pohon dan menyebabkan terputusnya kawat listrik sehingga lebih dari 350.000 orang hidup tanpa listrik di Negara Bagian Maryland dan Virginia.
Presiden Barack Obama menyebut badai salju besar ini sebagai ”snowmageddon”. Iring- iringan mobilnya—yang memakai SUV bukan limousine—menjadi korban badai itu karena cabang pohon menghantam sebuah kendaraan yang membawa wartawan, tapi tak ada yang cedera.
”Secara resmi ini tidak akan memecahkan rekor di DC, tetapi secara tidak resmi akan memecahkan rekor,” kata Paul Kochin, seorang ahli sistem cuaca timur laut kepada AFP.
”Sangat jarang ada dua badai besar semacam ini dalam satu musim,” katanya, setelah kawasan ibu kota AS itu dilumpuhkan oleh badai, Desember lalu.
Badai pada 19 Desember lalu—yang termasuk besar walau lebih kecil dibanding badai Februari ini—menjatuhkan 40 cm salju di Washington. Menurut Badan Cuaca Nasional, curah salju di Washington tercatat lebih dari 30 cm, hanya 13 kali terjadi sejak 1870.
Negara Bagian Maryland dan Virginia mendapat curah salju tertinggi. Sekitar 200 petugas Garda Nasional telah dikerahkan di seluruh Maryland. Di Virginia, polisi mengonfirmasikan bahwa seorang ayah dan putranya tewas ditabrak sebuah kendaraan lain setelah mereka berhenti untuk membantu sebuah mobil yang mogok.
Semua penerbangan keluar dari Bandara Nasional Reagan, Washington DC, dibatalkan. Demikian juga dengan sebagian besar penerbangan dari Bandara Internasional Dulles di Virginia. Adapun di Baltimore, ada layanan penerbangan meskipun terbatas.
Sebuah atap hanggar runtuh di Dulles Jet Center, Sabtu dini hari, menurut jubir Otoritas Bandara-bandara Washington Metropolitan Rob Yengling. Lima orang yang sedang berlindung dari badai di tempat perlindungan itu lolos tanpa cedera.
Negara-negara bagian di sebelah utara, seperti Pennsylvania, New Jersey, dan Delaware, lebih terbiasa pada salju lebat, dan kali ini mereka juga merasakannya. Philadelphia, Pennsylvania, diselimuti salju setebal 68 cm, sementara Wilmington, Delaware, mendapat 67 cm salju.
Walaupun badai besar ini menimbulkan frustrasi, tapi banyak orang berusaha untuk memanfaatkan keadaan. ”Saya rasa ini menyenangkan,” kata Jayla Burgess (10) di Arlington, Virginia. ”Bagian yang terbaik adalah melempar bola salju ke ayah saya,” tuturnya.
Ratusan orang memadati Dupont Circle di Washington DC untuk sebuah perang bola salju yang diorganisasikan melalui internet. Orang bermain ski di Reflecting Pool sepanjang National Mall dan di tangga Lincoln Memorial.
Sistem transportasi ibu kota AS itu telah menutup 40 stasiun kereta bawah tanah yang terletak di atas tanah dan menghentikan layanan bus. Ini berarti, hubungan transportasi antara Washington dan pinggiran-pinggiran kota yang berpenduduk padat itu terputus, dengan sebagian besar jalan utama tak bisa dilewati. (AFP/AP/DI)
Badai raksasa itu merentang lebih dari 1.000 km, yakni dari Indiana timur melintasi New Jersey dan ke selatan sampai sejauh Negara Bagian North Carolina itu, sehingga memengaruhi jutaan warga. Dengan kecepatan angin hampir 90 km per jam, para ahli meteorologi mengatakan, mereka mencatat salju turun sampai setinggi 96 cm dekat Baltimore, Maryland, sebuah rekor.
Sampai Sabtu sore, salju setinggi 82 cm tercatat di Bandara Internasional Dulles di luar Washington, sebuah rekor lagi, menurut Badan Cuaca Nasional AS. Akumulasi selama dua hari itu mengalahkan rekor sebelumnya, yang dikumpulkan selama badai salju Januari 1996, kata badan itu.
Salju lebat itu merobohkan pohon dan menyebabkan terputusnya kawat listrik sehingga lebih dari 350.000 orang hidup tanpa listrik di Negara Bagian Maryland dan Virginia.
Presiden Barack Obama menyebut badai salju besar ini sebagai ”snowmageddon”. Iring- iringan mobilnya—yang memakai SUV bukan limousine—menjadi korban badai itu karena cabang pohon menghantam sebuah kendaraan yang membawa wartawan, tapi tak ada yang cedera.
”Secara resmi ini tidak akan memecahkan rekor di DC, tetapi secara tidak resmi akan memecahkan rekor,” kata Paul Kochin, seorang ahli sistem cuaca timur laut kepada AFP.
”Sangat jarang ada dua badai besar semacam ini dalam satu musim,” katanya, setelah kawasan ibu kota AS itu dilumpuhkan oleh badai, Desember lalu.
Badai pada 19 Desember lalu—yang termasuk besar walau lebih kecil dibanding badai Februari ini—menjatuhkan 40 cm salju di Washington. Menurut Badan Cuaca Nasional, curah salju di Washington tercatat lebih dari 30 cm, hanya 13 kali terjadi sejak 1870.
Negara Bagian Maryland dan Virginia mendapat curah salju tertinggi. Sekitar 200 petugas Garda Nasional telah dikerahkan di seluruh Maryland. Di Virginia, polisi mengonfirmasikan bahwa seorang ayah dan putranya tewas ditabrak sebuah kendaraan lain setelah mereka berhenti untuk membantu sebuah mobil yang mogok.
Semua penerbangan keluar dari Bandara Nasional Reagan, Washington DC, dibatalkan. Demikian juga dengan sebagian besar penerbangan dari Bandara Internasional Dulles di Virginia. Adapun di Baltimore, ada layanan penerbangan meskipun terbatas.
Sebuah atap hanggar runtuh di Dulles Jet Center, Sabtu dini hari, menurut jubir Otoritas Bandara-bandara Washington Metropolitan Rob Yengling. Lima orang yang sedang berlindung dari badai di tempat perlindungan itu lolos tanpa cedera.
Negara-negara bagian di sebelah utara, seperti Pennsylvania, New Jersey, dan Delaware, lebih terbiasa pada salju lebat, dan kali ini mereka juga merasakannya. Philadelphia, Pennsylvania, diselimuti salju setebal 68 cm, sementara Wilmington, Delaware, mendapat 67 cm salju.
Walaupun badai besar ini menimbulkan frustrasi, tapi banyak orang berusaha untuk memanfaatkan keadaan. ”Saya rasa ini menyenangkan,” kata Jayla Burgess (10) di Arlington, Virginia. ”Bagian yang terbaik adalah melempar bola salju ke ayah saya,” tuturnya.
Ratusan orang memadati Dupont Circle di Washington DC untuk sebuah perang bola salju yang diorganisasikan melalui internet. Orang bermain ski di Reflecting Pool sepanjang National Mall dan di tangga Lincoln Memorial.
Sistem transportasi ibu kota AS itu telah menutup 40 stasiun kereta bawah tanah yang terletak di atas tanah dan menghentikan layanan bus. Ini berarti, hubungan transportasi antara Washington dan pinggiran-pinggiran kota yang berpenduduk padat itu terputus, dengan sebagian besar jalan utama tak bisa dilewati. (AFP/AP/DI)