Klenteng Hok Tek Bio Salatiga, Jawa Tengah terlihat begitu ramai, Sabtu (14/11). Perwakilan pengurus 48 klenteng dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta hadir membawa kimsin atau patung dewa untuk diarak bersama keliling Kota Salatiga pada Minggu siang.
Kegiatan itu merupakan rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-137 Klenteng Hok Tek Bio Salatiga. Hari pertama diisi dengan penerimaan para tamu dan direncanakan sekitar pukul 16.00 acara secara resmi akan dibuka Wali Kota Salatiga John Manoppo.
"Acara ini diselenggarakan 10 tahun sekali, tetapi juga melihat kondisi. Kegiatan yang meriah macam ini baru sekali ini diselenggarakan sejak vakum pada tahun 1960-an. Tahun 1982 pernah digelar, tetapi tidak mengundang klenteng lain," kata Sekretaris Panitia Tan Kiong Gie.
Salah satu yang menarik dari perhelatan ini ialah akulturasi China-Jawa pada arak-arakan. Selain memainkan liong dan barongsai, acara ini dimeriahkan kesenian Banyumas dan reog Ponorogo, serta musik khas Salatiga, yakni drum blek yang menggunakan alat musik dari drum bekas.
Kegiatan itu merupakan rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-137 Klenteng Hok Tek Bio Salatiga. Hari pertama diisi dengan penerimaan para tamu dan direncanakan sekitar pukul 16.00 acara secara resmi akan dibuka Wali Kota Salatiga John Manoppo.
"Acara ini diselenggarakan 10 tahun sekali, tetapi juga melihat kondisi. Kegiatan yang meriah macam ini baru sekali ini diselenggarakan sejak vakum pada tahun 1960-an. Tahun 1982 pernah digelar, tetapi tidak mengundang klenteng lain," kata Sekretaris Panitia Tan Kiong Gie.
Salah satu yang menarik dari perhelatan ini ialah akulturasi China-Jawa pada arak-arakan. Selain memainkan liong dan barongsai, acara ini dimeriahkan kesenian Banyumas dan reog Ponorogo, serta musik khas Salatiga, yakni drum blek yang menggunakan alat musik dari drum bekas.