Charlie bukan Wilan. Charlie adalah Charlie yang tak bisa menggantikan Wilan, Charlie memang mirip dengan Wilan bahkan semua fisiknya, hanya berbeda dirambutnya saja. Ugh... Bella memikirkan ini. Kemudian Bella mengirim SMS kepada Charlie, "Jangan lupa makan siang ya say!" Angin menerpa wajahnya lembut dan sang Dosen sudah siap dengan mata kuliah yang akan dibahasnya. Hmm, Bella duduk dengan tenang.
3 posters
Tolong di beri judul...
lani- Moderator
- Jumlah posting : 65
Join date : 03.08.09
- Post n°26
Re: Tolong di beri judul...
Sekitar pukul setengah sebelas Bella pergi ke kampus. Wajahnya murung, tapi kelebihan Bella adalah gadis yang selalu periang maka wajahnya tetap saja bagai sinar mentari yang selalu menerangi isi dunia. Bella menghampiri Nuri yang baru saja memarkir motornya di tempat parkir. "Kenapa non?" tanya Nuri sambil melepaskan helm dari kepalanya. Bella tersenyum. "Dia bukan Wilan" jawabnya singkat. Nuri terbengong, belum ngeh arah pembicaraan Bella. Kamudian Bella mengganti topik pembicaraan, merangkul pundak Nuri berjalan bergandengan masuk kelas.
Charlie bukan Wilan. Charlie adalah Charlie yang tak bisa menggantikan Wilan, Charlie memang mirip dengan Wilan bahkan semua fisiknya, hanya berbeda dirambutnya saja. Ugh... Bella memikirkan ini. Kemudian Bella mengirim SMS kepada Charlie, "Jangan lupa makan siang ya say!" Angin menerpa wajahnya lembut dan sang Dosen sudah siap dengan mata kuliah yang akan dibahasnya. Hmm, Bella duduk dengan tenang.
Charlie bukan Wilan. Charlie adalah Charlie yang tak bisa menggantikan Wilan, Charlie memang mirip dengan Wilan bahkan semua fisiknya, hanya berbeda dirambutnya saja. Ugh... Bella memikirkan ini. Kemudian Bella mengirim SMS kepada Charlie, "Jangan lupa makan siang ya say!" Angin menerpa wajahnya lembut dan sang Dosen sudah siap dengan mata kuliah yang akan dibahasnya. Hmm, Bella duduk dengan tenang.
Johanes- 5th Grade
- Jumlah posting : 209
Join date : 13.06.09
- Post n°27
Re: Tolong di beri judul...
kehabisan ide nih... hehehe... silahkan teman-teman yang mau ikut melanjutkan...
lani- Moderator
- Jumlah posting : 65
Join date : 03.08.09
- Post n°28
Re: Tolong di beri judul...
ayo donk lanjutkan!! siapa tau ntar bisa dijadiin buku hehehe... temen-temen ungkapkanlah hayo..
eh ya ada workshop di Dhamacaka pada tgl 3 oktober bagi yang diluar kota disediain penginapan ala kadarnya tema tentang penulisan naskah sinetron, biaya Rp 50.000 datang yah temen-temen aku yang jauh aja pengin datang hehehe (kalo jadi)
eh ya ada workshop di Dhamacaka pada tgl 3 oktober bagi yang diluar kota disediain penginapan ala kadarnya tema tentang penulisan naskah sinetron, biaya Rp 50.000 datang yah temen-temen aku yang jauh aja pengin datang hehehe (kalo jadi)
Johanes- 5th Grade
- Jumlah posting : 209
Join date : 13.06.09
- Post n°29
Re: Tolong di beri judul...
wah mau datang ke dhammacakka sunter yah....
buat lani yang seorang penulis cocok lah.... jangan di sia-siakan kesempatan ini hehehe....
buat lani yang seorang penulis cocok lah.... jangan di sia-siakan kesempatan ini hehehe....
lani- Moderator
- Jumlah posting : 65
Join date : 03.08.09
- Post n°30
Re: Tolong di beri judul...
hehehe... penulis diari nih Ko ;p
lani- Moderator
- Jumlah posting : 65
Join date : 03.08.09
- Post n°31
Re: Tolong di beri judul...
hauh, kenapa Charlie tidak meresponku? Apakah dia sedang bersama gadis lain? Teman kantornya? barangkali. Bella menggelengk-gelengkan kepalanya. Lagi-lagi cinta mempermainkan perasaannya. Apa itu perasaan? Hanya sebuah perasaan, ataukah ada yang lain untuk menjelaskan apa itu perasaan? Saat Bella melihat Charlie disitulah Wilan seolah bersamanya. Wilan yang telah pergi jauh tanpa mempedulikan perasaannya. Perasaan cinta yang membuncah yang tak pernah Wilan ketahui. Hanya sebatas kata sindiran cinta itu pun dengan tawa ia tanggapi. Whoaaaaaaa.... jerit Bella dalam hati. "Aku akan menikah dengan Charlie!!" tiba-tiba Bella berseru sambil menatap wajahnya pada cermin.
Johanes- 5th Grade
- Jumlah posting : 209
Join date : 13.06.09
- Post n°32
Re: Tolong di beri judul...
Kring...... kring........ tiba tiba telefon genggam Bella berbunyi...
" lho... no telp siapa ini? tak aku kenal... angkat atau tidak yah...? bisik Bella dalam hati sambil berpikir sebentar.
" ahh... coba ku angkat deh..."
" halo..."
" hai Bella" terdengar suara seorang pria di sebrang sana.
" siapa ini" tanya Bella
" mmmh.. lupa yah dengan suaraku "
" mmmh.. maaf siapa ini yah..?" tanya Bella kembali sambil mengira-ngira dalam hati
" ya..ya.. sepertinya pernah ku kenal suara ini " pikir Bella dalam hati, namun tak begitu yakin.
" lho... no telp siapa ini? tak aku kenal... angkat atau tidak yah...? bisik Bella dalam hati sambil berpikir sebentar.
" ahh... coba ku angkat deh..."
" halo..."
" hai Bella" terdengar suara seorang pria di sebrang sana.
" siapa ini" tanya Bella
" mmmh.. lupa yah dengan suaraku "
" mmmh.. maaf siapa ini yah..?" tanya Bella kembali sambil mengira-ngira dalam hati
" ya..ya.. sepertinya pernah ku kenal suara ini " pikir Bella dalam hati, namun tak begitu yakin.
lani- Moderator
- Jumlah posting : 65
Join date : 03.08.09
- Post n°33
Re: Tolong di beri judul...
whoaaa.... mana mungkin kulupakan suara itu!! Suara yang telah membuatku larut dalam bahagia seperti tak ada tempat terindah selain tempat kita berdua pada saat itu. WILAN. Yah, itu suaranya. Tapi buat apa? Sering aku bertanya dalam benak kenapa dia datang dan pergi sesuka hati? Bahkan dia tak tahu kalau diam-diam aku menangis karenanya, rayuannya yang selalu membuatku tertawa melupakan kemarahanku padanya. Tapi kali ini aku benar-benar marah, meski begitu jujur aku tak bisa membencinya. Arrrrghhhh... cinta buta.
"Wilan?" tegasku.
"Yup! kangen nih say. Apa kabarmu?" jawab Wilan. Masih sama seperti dahulu mempermainkanku. Aku membencinya tapi juga menyukainya, hah memang begitulah wanita pada umumnya mungkin,hmmm.
"Wilan?" tegasku.
"Yup! kangen nih say. Apa kabarmu?" jawab Wilan. Masih sama seperti dahulu mempermainkanku. Aku membencinya tapi juga menyukainya, hah memang begitulah wanita pada umumnya mungkin,hmmm.
Johanes- 5th Grade
- Jumlah posting : 209
Join date : 13.06.09
- Post n°34
Re: Tolong di beri judul...
" Baik, tumben kamu telefon aku, " sapa ku tak minat namun rasa penasaran menghantuiku.
" iya, kebetulan aku sedang ada di jakarta saat ini, biasa tugas kantor, bagaimana kuliahmu? tanya wilan padaku, Wilan memang sering keluar kota, mungkin karena itu pula iya meninggalkanku begitu saja, atau.... akh... pikiranku mulai kemana-mana....
" ya.. masih seperti biasa... " jawabku pendek..
" hmmm kamu ada waktu... kita keluar makan siang...? ajak wilan padaku
" nanti aku jemput di kampusmu " sambung wilan,
" hmm bagaimana ya.. aku...," belum sempat ku teruskan kataku
" aaa ayoolah... jarang aku ada kesempatan sekarang ini untuk bertemu denganmu... aku rinduuu sekali dengan mu" potong wilan..
" ya tapi.. aku sudah ada janji dengan..." jawabku
" dengan siapa? hayo.. kamu sudah pacar baru ya... " wilan menebak-nebak dengan penuh selidik.
" iya, kebetulan aku sedang ada di jakarta saat ini, biasa tugas kantor, bagaimana kuliahmu? tanya wilan padaku, Wilan memang sering keluar kota, mungkin karena itu pula iya meninggalkanku begitu saja, atau.... akh... pikiranku mulai kemana-mana....
" ya.. masih seperti biasa... " jawabku pendek..
" hmmm kamu ada waktu... kita keluar makan siang...? ajak wilan padaku
" nanti aku jemput di kampusmu " sambung wilan,
" hmm bagaimana ya.. aku...," belum sempat ku teruskan kataku
" aaa ayoolah... jarang aku ada kesempatan sekarang ini untuk bertemu denganmu... aku rinduuu sekali dengan mu" potong wilan..
" ya tapi.. aku sudah ada janji dengan..." jawabku
" dengan siapa? hayo.. kamu sudah pacar baru ya... " wilan menebak-nebak dengan penuh selidik.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°35
Re: Tolong di beri judul...
Pacar baru? tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh. Charlie kah pacar baruku?
"Hah? pacar baru dari hongkong? aku kan cinta mati sama kamu say. Hmm, baiklah asal kamu traktir aku," jawabku dengan rasa tak karuan.
"Harusnya kamu say yang traktir dong, jaman kan udah berubah. Para cewe sekarang lebih agresif hehehe..." balas Wilan.
"Haiya... dasar pelit!" suaraku agak kesal.
"Tapi cinta kan? hahaha..."
"Hahahaha..." sudah lama aku tidak tertawa seperti ini. Wilan menutup teleponnya, hatiku berbunga, mataku berbinar, wajahku berseri.
"Hah? pacar baru dari hongkong? aku kan cinta mati sama kamu say. Hmm, baiklah asal kamu traktir aku," jawabku dengan rasa tak karuan.
"Harusnya kamu say yang traktir dong, jaman kan udah berubah. Para cewe sekarang lebih agresif hehehe..." balas Wilan.
"Haiya... dasar pelit!" suaraku agak kesal.
"Tapi cinta kan? hahaha..."
"Hahahaha..." sudah lama aku tidak tertawa seperti ini. Wilan menutup teleponnya, hatiku berbunga, mataku berbinar, wajahku berseri.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°36
Re: Tolong di beri judul...
pukul tujuh malam di kamar Bella.
Handphone ku terus berdering namun aku masih asyik melamun. Berbaring di atas kasur, pertemuanku dengan Wilan pujaan hatiku. Ops, tidak untuk sekarang. Rasaku padanya memang selalu berubah-ubah, kadang terlalu cinta, kadang terlalu benci istilah tepatnya terlanjur sayang.
"Say..."
aku menoleh, mataku tak berkedip. "Kau?" tanyaku.
"Gimana masih ganteng kan?" Wilan tersenyum-senyum. Aku tersenyum tanda malu, rindu, kangen dan segala perasaan cinta yang membuncah namun tak berani kusentuh dirinya.
"Hmm, tambah jelek! Rambutmu seperti dragon ball," Ledekku.
"Hahaha... tapi kamu tambah cantik say" rayuan Wilan meluncur.
"Beuh... kau memang pintar," jawabku.
Kami berjalan menuju taxi, Wilan tahu makanan kesukaanku adalah pizza, maka kami menuju ke tempat biasa langganan kami, pizza hut.
"Say, sekarang tinggal di mana?" tanganku menggenggam tangan Wilan.
"Bareng koko. Ah iya, aku lupa untuk mengenalkannya padamu. Untung aku bawa fotonya di dompetku," Wilan mengambil dompetnya, mengeluarkan selembar foto koko nya dan memberikannya padaku. Mataku terbelalak, berkaca dan susah berkedip.
"Namanya Charlie, aku banyak belajar tentang arti kesederhanaan padanya. Katanya dia udah punya pacar sekarang, jadi gak sabar juga buat ketemu pacarnya pasti gak lebih cantik dari kamu pastinya hehehe..." Wilan menatap keluar.
GUBRAK!!
aku tersadar dari lamunanku. Ada 12 miscall yang terpampang di HP. semua itu dari Charlie, koko nya Wilan.
Aku nggak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Wuzzz.... angin dingin numpang lewat membuat bulu kudukku berdiri.
Handphone ku terus berdering namun aku masih asyik melamun. Berbaring di atas kasur, pertemuanku dengan Wilan pujaan hatiku. Ops, tidak untuk sekarang. Rasaku padanya memang selalu berubah-ubah, kadang terlalu cinta, kadang terlalu benci istilah tepatnya terlanjur sayang.
"Say..."
aku menoleh, mataku tak berkedip. "Kau?" tanyaku.
"Gimana masih ganteng kan?" Wilan tersenyum-senyum. Aku tersenyum tanda malu, rindu, kangen dan segala perasaan cinta yang membuncah namun tak berani kusentuh dirinya.
"Hmm, tambah jelek! Rambutmu seperti dragon ball," Ledekku.
"Hahaha... tapi kamu tambah cantik say" rayuan Wilan meluncur.
"Beuh... kau memang pintar," jawabku.
Kami berjalan menuju taxi, Wilan tahu makanan kesukaanku adalah pizza, maka kami menuju ke tempat biasa langganan kami, pizza hut.
"Say, sekarang tinggal di mana?" tanganku menggenggam tangan Wilan.
"Bareng koko. Ah iya, aku lupa untuk mengenalkannya padamu. Untung aku bawa fotonya di dompetku," Wilan mengambil dompetnya, mengeluarkan selembar foto koko nya dan memberikannya padaku. Mataku terbelalak, berkaca dan susah berkedip.
"Namanya Charlie, aku banyak belajar tentang arti kesederhanaan padanya. Katanya dia udah punya pacar sekarang, jadi gak sabar juga buat ketemu pacarnya pasti gak lebih cantik dari kamu pastinya hehehe..." Wilan menatap keluar.
GUBRAK!!
aku tersadar dari lamunanku. Ada 12 miscall yang terpampang di HP. semua itu dari Charlie, koko nya Wilan.
Aku nggak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Wuzzz.... angin dingin numpang lewat membuat bulu kudukku berdiri.
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°37
Re: Tolong di beri judul...
Aku terus terdiam kemudian, tak lama kemudian taksi yang mengantar kami berhenti,
" akh... sudah sampai rupanya " bisikku dalam hati, wilan segera membayar taksi dan menarikku keluar menuju restoran kesukaanku itu, dan kami segera mengambil posisi tempat duduk sofa di sudut ruangan yang ada,
" hmm,.. kamu mau pesan apa Bell? tanya wilan setelah mendapatkan 1 set buku menu dari waitress,
" apa yah... aku masih bingung " pikiran ku masih kacau, kalut campur aduk setelah mengetahui bahwa charlie adalah kokonya wilan " oh my god... aku benar-benar bingung "
" Bell.... kamu... " sapa wilan mengagetkanku yang masih melamun,
" kamu sakit?" tanya wilan
" akh nggak apa-apa" jawabku sekenanya
" jadi kamu mau pesan apa nih " tanya wilan kembali
" pizzanya terserah kamu aja wil, minumnya aku vanila shake saja " jawabku
" ok, deh kalo gitu " ucap wilan sambil memanggil waitress untuk memesan makanan
" akh... sudah sampai rupanya " bisikku dalam hati, wilan segera membayar taksi dan menarikku keluar menuju restoran kesukaanku itu, dan kami segera mengambil posisi tempat duduk sofa di sudut ruangan yang ada,
" hmm,.. kamu mau pesan apa Bell? tanya wilan setelah mendapatkan 1 set buku menu dari waitress,
" apa yah... aku masih bingung " pikiran ku masih kacau, kalut campur aduk setelah mengetahui bahwa charlie adalah kokonya wilan " oh my god... aku benar-benar bingung "
" Bell.... kamu... " sapa wilan mengagetkanku yang masih melamun,
" kamu sakit?" tanya wilan
" akh nggak apa-apa" jawabku sekenanya
" jadi kamu mau pesan apa nih " tanya wilan kembali
" pizzanya terserah kamu aja wil, minumnya aku vanila shake saja " jawabku
" ok, deh kalo gitu " ucap wilan sambil memanggil waitress untuk memesan makanan
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°38
Re: Tolong di beri judul...
sambil menunggu pesanan datang, kami bercakap-cakap sambil sesekali mata kami saling beradu pandang, membuatku tersipu malu, dan tiba-tiba mataku tertuju ke sebuah sudut ruangan,
" astaga, itu kan.... , charlie.. mengapa dia ada di sini juga..dan mengapa dia juga bersama dengan seorang wanita, siapakah dia...? bisikku dalam hati sambil bertanya-tanya, pikiranku mulai kalut kembali,
" arrgghhhh.... tidak konsen aku... "pikiranku kesana-kemari tidak jelas.
" astaga, itu kan.... , charlie.. mengapa dia ada di sini juga..dan mengapa dia juga bersama dengan seorang wanita, siapakah dia...? bisikku dalam hati sambil bertanya-tanya, pikiranku mulai kalut kembali,
" arrgghhhh.... tidak konsen aku... "pikiranku kesana-kemari tidak jelas.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°39
Re: Tolong di beri judul...
Oh, ingin rasanya aku kabur dari sini. Tidaakk!! Kau tahu hal terbaik yang pernah kudapatkan adalah mendapatkan Charlie yang menyayangiku setelah Wilan dengan acuhnya meninggalkanku tanpa kabar berbulan-bulan. Dan kini pantaskah kalau aku memilih Wilan?? Rasanya tenggorokanku tercekik. Akh, kalau pun aku memilih salah satu diantara mereka toh mereka sama saja. Kakak beradik takkan jauh sifatnya.
"Bella?" Wilan lagi-lagi mengagetkanku.
Haiya... sumpah aku jadi jantungan tiba-tiba.
"Bella?" Wilan lagi-lagi mengagetkanku.
Haiya... sumpah aku jadi jantungan tiba-tiba.
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°40
Re: Tolong di beri judul...
"eegghh... yaa..ya... wilan, ada apa" tanya ku terbata-bata
" kamu sepertinya sedang memperhatikan seseorang sampai melamun yah..." selidik wilan
" ahh tidak.." lalu wilan segera mencari-cari arah pandanganku sebelumnya dan....
" hai itukan charlie kakakku..., hmmm... mari kukenalkan kau kepadanya" ajak wilan dengan segera menggandeng tanganku untuk menuju meja charlie.
" hai kak charlie..." wilan menepuk bahu charlie dengan tiba-tiba, membuat charlie agak sedikit tersontak kaget.
" hai wilan, sedang apa kamu... hai bella... kamu juga ada di sini" sapa charlie dengan nada biasa saja tanpa terkejut melihatku, dalam hatiku ada sedikit kebingungan dengan respon charlie yang biasa saja melihatku dengan wilan, sedangkan aku....
eerrgghhh.... kenapa hanya aku yang sangat terkejut dalam hati melihat charlie ada di sini juga..
" hai charlie.. sedang apa kamu di sini?" sapa ku
" lho sudah kenal juga yah kamu bella " tanya wilan
" iya charlie itu....." aku terdiam sejenak
" hmm... sudah-sudah nanti saja bicaranya... mari kita gabung saja yuk satu meja dengan ku nanti baru kita ngobrol-ngobrol, ohh ya ini siapa kak, kok gak di kenalin ke kita" timpal wilan
" oh iya hampir lupa... ini nadya.. kekasihku " jawab charlie sambil mengenalkan nadya ke wilan dan aku..
gubrak.... aku kembali terkejut untuk kesekian kalinya...
charlie yang selama ini selalu ada di hatiku selama wilan tak di sisiku, mengapa ada wanita lain selain diriku... apakah aku sedang di permainkan? aarrgghh...
( yuk kita coba selesaikan cerpen ini... )
" kamu sepertinya sedang memperhatikan seseorang sampai melamun yah..." selidik wilan
" ahh tidak.." lalu wilan segera mencari-cari arah pandanganku sebelumnya dan....
" hai itukan charlie kakakku..., hmmm... mari kukenalkan kau kepadanya" ajak wilan dengan segera menggandeng tanganku untuk menuju meja charlie.
" hai kak charlie..." wilan menepuk bahu charlie dengan tiba-tiba, membuat charlie agak sedikit tersontak kaget.
" hai wilan, sedang apa kamu... hai bella... kamu juga ada di sini" sapa charlie dengan nada biasa saja tanpa terkejut melihatku, dalam hatiku ada sedikit kebingungan dengan respon charlie yang biasa saja melihatku dengan wilan, sedangkan aku....
eerrgghhh.... kenapa hanya aku yang sangat terkejut dalam hati melihat charlie ada di sini juga..
" hai charlie.. sedang apa kamu di sini?" sapa ku
" lho sudah kenal juga yah kamu bella " tanya wilan
" iya charlie itu....." aku terdiam sejenak
" hmm... sudah-sudah nanti saja bicaranya... mari kita gabung saja yuk satu meja dengan ku nanti baru kita ngobrol-ngobrol, ohh ya ini siapa kak, kok gak di kenalin ke kita" timpal wilan
" oh iya hampir lupa... ini nadya.. kekasihku " jawab charlie sambil mengenalkan nadya ke wilan dan aku..
gubrak.... aku kembali terkejut untuk kesekian kalinya...
charlie yang selama ini selalu ada di hatiku selama wilan tak di sisiku, mengapa ada wanita lain selain diriku... apakah aku sedang di permainkan? aarrgghh...
( yuk kita coba selesaikan cerpen ini... )
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°41
Re: Tolong di beri judul...
setelah berkenalan kemi berempat segera bergabung di mejaku, tak lama kemudian pesanan kami pun datang, sambil menyantap pizza yang sudah di pesan kami mulai berbincang-bincang.
" Oh ya Bella... dalam kesempatan ini aku mau menyampaikan sesuatu ke kamu..." ucap Wilan dengan nada agak serius,
Aku masih tertegun melihat keseriusan wilan saat itu, tak pernah aku lihat wilan seserius ini, tiba-tiba dia berlutut di hadapanku, dan mengeluarkan sebuah kotak merah berbentuk hati,
" Bella... maukah kau menikah dengan ku?" ucap wilan sambil membuka kotak merah berbentuk hati tersebut yang ternyata berisi sebuah cincin.
haiya.... ternyata wilan melamarku di depan charlie dan nadya di sebuah restoran favoritku dan wilan, tak bisa kupungkiri hatiku begitu berbunga-bunga pada saat itu, namun bagaimana dengan charlie... bukankah dia... akh.. sepertinay ada sesuatu antara charlie dan wilan yang belum ku ketahui...
sambil memandangi Wilan yang masih berlutut, aku tersenyum dan mengangguk pelan tanda aku menyetujui, lalu wilan sambil tersenyum senang memasangkan cincin tersebut ke jari manisku dan kemudian menciumnya. akh.. hatiku berbunga-bunga akhirnya penantianku terhadap wilan tak sia-sia, tapi bagaimana dengan charlie....
" terima kasih Bella.. kak charlie dan nadya sebagai saksi yah..." ucap wilan kembali sambil memandang kepada charlie dan nadya
" iya deh wilan, selamat yah wil, kamu juga bella" jawab charlie sambil berjabat tangan dengan wilan dan aku.
" kak.. aku juga mau ucapin terima kasih ke kakak yang udah bersedia jagain bella selama aku tugas di kalimantan " kata wilan kembali
" ah tidak apa-apa sudah tugas aku sebagai kakak membantu adiknya hehehe... untuk kamu cepat pulang, kalau tidak... hehehe... bisa-bisa aku juga akan naksir nih ke bella hehehe..." canda charlie kemudian
" Oh ya Bella... dalam kesempatan ini aku mau menyampaikan sesuatu ke kamu..." ucap Wilan dengan nada agak serius,
Aku masih tertegun melihat keseriusan wilan saat itu, tak pernah aku lihat wilan seserius ini, tiba-tiba dia berlutut di hadapanku, dan mengeluarkan sebuah kotak merah berbentuk hati,
" Bella... maukah kau menikah dengan ku?" ucap wilan sambil membuka kotak merah berbentuk hati tersebut yang ternyata berisi sebuah cincin.
haiya.... ternyata wilan melamarku di depan charlie dan nadya di sebuah restoran favoritku dan wilan, tak bisa kupungkiri hatiku begitu berbunga-bunga pada saat itu, namun bagaimana dengan charlie... bukankah dia... akh.. sepertinay ada sesuatu antara charlie dan wilan yang belum ku ketahui...
sambil memandangi Wilan yang masih berlutut, aku tersenyum dan mengangguk pelan tanda aku menyetujui, lalu wilan sambil tersenyum senang memasangkan cincin tersebut ke jari manisku dan kemudian menciumnya. akh.. hatiku berbunga-bunga akhirnya penantianku terhadap wilan tak sia-sia, tapi bagaimana dengan charlie....
" terima kasih Bella.. kak charlie dan nadya sebagai saksi yah..." ucap wilan kembali sambil memandang kepada charlie dan nadya
" iya deh wilan, selamat yah wil, kamu juga bella" jawab charlie sambil berjabat tangan dengan wilan dan aku.
" kak.. aku juga mau ucapin terima kasih ke kakak yang udah bersedia jagain bella selama aku tugas di kalimantan " kata wilan kembali
" ah tidak apa-apa sudah tugas aku sebagai kakak membantu adiknya hehehe... untuk kamu cepat pulang, kalau tidak... hehehe... bisa-bisa aku juga akan naksir nih ke bella hehehe..." canda charlie kemudian
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°42
Re: Tolong di beri judul...
ah... tidakkkk!!!
Meski hati berbunga-bunga, setelah kurenungkan sejenak aku sudah jatuh cinta pada Charlie bukan Wilan. Ku tatap mata Charlie diam-diam, binarnya menyiratkan bahwa ada cinta dilubuk hatinya. Mengapa mereka berdua yang sudah berhasil mongobrak-abrik perasaanku? Yah mengapa mereka yang seolah hanya mengerti keadaanku? Aku berkedip, menghela nafas. Dan seharusnya Charlie bukan sekedar tahu tentangku, mengapa aku tak mau memanggilnya kaka, karena aku tak mau terpisah keakraban dengannya.
Senyum itu, Charlie. Perih ketika Nadya mengusap pipi Charlie, aku saja tak pernah melakukan itu.
Meski hati berbunga-bunga, setelah kurenungkan sejenak aku sudah jatuh cinta pada Charlie bukan Wilan. Ku tatap mata Charlie diam-diam, binarnya menyiratkan bahwa ada cinta dilubuk hatinya. Mengapa mereka berdua yang sudah berhasil mongobrak-abrik perasaanku? Yah mengapa mereka yang seolah hanya mengerti keadaanku? Aku berkedip, menghela nafas. Dan seharusnya Charlie bukan sekedar tahu tentangku, mengapa aku tak mau memanggilnya kaka, karena aku tak mau terpisah keakraban dengannya.
Senyum itu, Charlie. Perih ketika Nadya mengusap pipi Charlie, aku saja tak pernah melakukan itu.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°43
Re: Tolong di beri judul...
"Wilan," kataku. Wilan menoleh, betapa lembut dan manisnya tingkahnya malam ini tidak seperti biasanya. "Ya say," suaranya kembali membawaku dalam kebimbangan. "Apakah kau benar-benar melakukan ini padaku?" tanyaku penasaran. "Hahahaha... pertanyaan bodoh. Tapi kau makin pintar say," jawabnya dengan khas. Itu dia, makin pintar. Kata itu yang selalu menimbulkan ketidakpastian. Seperti james bond yang sedang memainkan tak-tiknya untuk menjebak penjahat. Dengan muka manis padahal dialah penjahatnya, tidak seperti orang kita.
Akhirnya kami semua kembali pulang, dan anehnya perutku masih terasa laper. Dalam situasi seperti ini, aku akan lebih banyak bernafsu makan. Wilan mengantarku, sementara Charlie mengantar Nadya dengan bergandengan tangan. Gak sudi aku melihatnya, aku yakin mereka cuma pura-pura pacaran. Aku memalingkan wajah.
"Bye say..." kata Wilan setelah sampai di depan rumah.
Aku melambaikan tangan.
Purnama merindu tampaknya sedang mengintipku, entah kenapa aku masih memikirkan hal yang gak penting ini. Mataku masih terbelalak, angin dingin menggoyang-goyangkan tirai gordenku. Pukul dua dini hari. Ugh... aku menghembuskan nafas. Kuputuskan untuk menelpon Wilan. Ku pencet HaPe ku, langsung meluncur ke nama ganteng.
"Ya say..." ucap Wilan manja.
"Aku ingin tanya sesuatu padamu," ucapku.
"Silakan,"
"Apakah kau benar-benar mencintaiku say? tolong di jawab jujur!"
"Hahaha... menurutmu gimana? Aku juga pernah mengalami hal ini dan hampir mempercayainya."
"Kau... mempermainkanku lagi?" jawabku dengan suara agak keras.
"Menurutmu?" tanya Wilan.
"Aku BENCI KAMU!!!!!" langsung kututup teleponnya.
Damn! inilah yang kubenci dari Wilan. Aku membantingkan diri dikasur, sambil berteriak ditutup dengan bantal, "AKU BENCI WILAN!!"
Akhirnya kami semua kembali pulang, dan anehnya perutku masih terasa laper. Dalam situasi seperti ini, aku akan lebih banyak bernafsu makan. Wilan mengantarku, sementara Charlie mengantar Nadya dengan bergandengan tangan. Gak sudi aku melihatnya, aku yakin mereka cuma pura-pura pacaran. Aku memalingkan wajah.
"Bye say..." kata Wilan setelah sampai di depan rumah.
Aku melambaikan tangan.
Purnama merindu tampaknya sedang mengintipku, entah kenapa aku masih memikirkan hal yang gak penting ini. Mataku masih terbelalak, angin dingin menggoyang-goyangkan tirai gordenku. Pukul dua dini hari. Ugh... aku menghembuskan nafas. Kuputuskan untuk menelpon Wilan. Ku pencet HaPe ku, langsung meluncur ke nama ganteng.
"Ya say..." ucap Wilan manja.
"Aku ingin tanya sesuatu padamu," ucapku.
"Silakan,"
"Apakah kau benar-benar mencintaiku say? tolong di jawab jujur!"
"Hahaha... menurutmu gimana? Aku juga pernah mengalami hal ini dan hampir mempercayainya."
"Kau... mempermainkanku lagi?" jawabku dengan suara agak keras.
"Menurutmu?" tanya Wilan.
"Aku BENCI KAMU!!!!!" langsung kututup teleponnya.
Damn! inilah yang kubenci dari Wilan. Aku membantingkan diri dikasur, sambil berteriak ditutup dengan bantal, "AKU BENCI WILAN!!"
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°44
Re: Tolong di beri judul...
tak terasa mentari pagi sudah mulai menerobos tirai-tirai jendela kamarku, ternyata tertidur juga aku semalam setelah pikiran dan perasaanku kelelahan, kini tiba saatnya aku mempersiapkan diriku kembali untuk beraktifitas rutin seperti biasanya, kuliah... ya kuliah... demi masa depanku, bella segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas untuk mandi dan segera berangkat ke kampus.
di tempat lain wilan sedang asik mendandani motornya dan tiba-tiba...
" Dhhuuaarrr..... " sontak wilan terperanjat kaget mendengar suara seseorang mengagetkannya dan menepuk punggungnya
" arrgghh.. kak bikin kaget aku saja " ternyata perbuatan iseng charlie di pagi hari itu,
" sedang dandanin motor, mau kemana nih? ngedate lagi yah hehehe" canda charlie
" masak ngedate pagi-pagi... ya nggak lah... aku mau ngantor ni.." jawab wilan
" kan mulai sekarang aku gak di tugaskan ke luar kota lagi, akan ngantor di sini, makanya mulai sekarang aku mau lebih serius nih sama bella " ucap wilan
" hmmm... menurut kakak, pribadi bella bagaimana Kak, waktu aku tinggal tugas keluar kota, apa yang dia lakukan" tanya wilan
di tempat lain wilan sedang asik mendandani motornya dan tiba-tiba...
" Dhhuuaarrr..... " sontak wilan terperanjat kaget mendengar suara seseorang mengagetkannya dan menepuk punggungnya
" arrgghh.. kak bikin kaget aku saja " ternyata perbuatan iseng charlie di pagi hari itu,
" sedang dandanin motor, mau kemana nih? ngedate lagi yah hehehe" canda charlie
" masak ngedate pagi-pagi... ya nggak lah... aku mau ngantor ni.." jawab wilan
" kan mulai sekarang aku gak di tugaskan ke luar kota lagi, akan ngantor di sini, makanya mulai sekarang aku mau lebih serius nih sama bella " ucap wilan
" hmmm... menurut kakak, pribadi bella bagaimana Kak, waktu aku tinggal tugas keluar kota, apa yang dia lakukan" tanya wilan
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°45
Re: Tolong di beri judul...
" hmmm... yah... bella banyak cerita juga mengenai hubungan kalian, nanti malam kita ngobrol yah..., sekarang kan kamu mau ngantor dulu, aku mau berangkat juga ke tempat client" jawab charlie seraya pergi meninggalkan wilan sendirian yang sudah selesai membersihkan motornya,
" ok kak, nanti malam yah" ucap wilan kemudian " kring... kring..., tiba-tiba telefon selular wilan berbunyi, terpampang foto bella di hp-nya menandakan telefon dari bella sang kekasih wilan.
" halo sayang..." wilan menjawab telefon dari bella yang tampak gelisah di sebrang sana
" ok kak, nanti malam yah" ucap wilan kemudian " kring... kring..., tiba-tiba telefon selular wilan berbunyi, terpampang foto bella di hp-nya menandakan telefon dari bella sang kekasih wilan.
" halo sayang..." wilan menjawab telefon dari bella yang tampak gelisah di sebrang sana
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°46
Re: Tolong di beri judul...
"wil... kamu bisa jemput aku sekarang.... di kampus.. kepalaku tiba-tiba sakit, rasanya aku mau pulang istirahat di rumah saja" pinta bella
" o o oke bel... tapi..." jawab wilan tergagap ,duh bagaimana yah.... aku kan harus ke kantor.... mana ada meeting lagi pagi ini, kebingungan hinggap di benak wilan...
" oke bel nanti aku usahakan untuk jemput kamu " jawab wilan sambil segera menutup telefon bella, dan segera menghubungi charlie kakaknya.
" tuut..... tut...., hallo wilan ada apa?" terdengar suara charlie di sebrang sana,
" kak, bisa minta tolong kak jemput bella di kampus katanya sakit, aku gak bisa nih, ada meeting penting pagi ini di kantor" pinta wilan
" ok ok bisa kebetulan aku dekat kampusnya bella nih, masih keburu sebelum aku ketemu clientku " jawab charlie,
" ok thanks a lot kak " wilan akhirnya menutup telefonnya dan perasaan lega merasuki wilan,
namun.... tidak demikian dengan bella, yang kemudian sosok wilan yang di tunggu ternyata yang muncul adalah charlie, kenapa....????
kenapa yang wilan yang kuharapkan ada di sisiku selalu tergantikan oleh charlie ???
apakah ini pertanda cintaku harus berpindah ke lain hati, kembali ku dikecewakan oleh wilan, walaupun dia berada di dekatku namun sering kali dia tak berada di sisiku ketika aku membutuhkannya, ohhh god....
akhirnya bella di jemput charlie di kampusnya dan diantar pulang ke kost bella yang tak jauh dari kampus, sepanjang jalan bella dan charlie terdiam, hanya beberapa kali mata mereka saling beradu pandang.
" o o oke bel... tapi..." jawab wilan tergagap ,duh bagaimana yah.... aku kan harus ke kantor.... mana ada meeting lagi pagi ini, kebingungan hinggap di benak wilan...
" oke bel nanti aku usahakan untuk jemput kamu " jawab wilan sambil segera menutup telefon bella, dan segera menghubungi charlie kakaknya.
" tuut..... tut...., hallo wilan ada apa?" terdengar suara charlie di sebrang sana,
" kak, bisa minta tolong kak jemput bella di kampus katanya sakit, aku gak bisa nih, ada meeting penting pagi ini di kantor" pinta wilan
" ok ok bisa kebetulan aku dekat kampusnya bella nih, masih keburu sebelum aku ketemu clientku " jawab charlie,
" ok thanks a lot kak " wilan akhirnya menutup telefonnya dan perasaan lega merasuki wilan,
namun.... tidak demikian dengan bella, yang kemudian sosok wilan yang di tunggu ternyata yang muncul adalah charlie, kenapa....????
kenapa yang wilan yang kuharapkan ada di sisiku selalu tergantikan oleh charlie ???
apakah ini pertanda cintaku harus berpindah ke lain hati, kembali ku dikecewakan oleh wilan, walaupun dia berada di dekatku namun sering kali dia tak berada di sisiku ketika aku membutuhkannya, ohhh god....
akhirnya bella di jemput charlie di kampusnya dan diantar pulang ke kost bella yang tak jauh dari kampus, sepanjang jalan bella dan charlie terdiam, hanya beberapa kali mata mereka saling beradu pandang.
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°47
Re: Tolong di beri judul...
sesampainya bella di kostnya, charlie segera pamit karena akan segera menemui clientnya di akhiri dengan ucapan terima kasih dari bella, tak banyak kata... tak banyak cerita... pada saat itu...
di sudut kamar bella kembali termenung sambil menahan rasa sakit di kepalanya, sepertinya dia harus banyak istirahat kali ini, dan tiba-tiba... " kring.... kring.... " bunyi selular bella kembali berbunyi... terlihat foto wilan...
" akh..." desah bella sambil memijit tombol merah di hp-nya dengan rasa kesal...
" kring... kring..." hp kembali berbunyi... masih penelpon yang sama... wilan.
di sudut kamar bella kembali termenung sambil menahan rasa sakit di kepalanya, sepertinya dia harus banyak istirahat kali ini, dan tiba-tiba... " kring.... kring.... " bunyi selular bella kembali berbunyi... terlihat foto wilan...
" akh..." desah bella sambil memijit tombol merah di hp-nya dengan rasa kesal...
" kring... kring..." hp kembali berbunyi... masih penelpon yang sama... wilan.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°48
Re: Tolong di beri judul...
Bella tak ingin menjawab telepon dari Wilan atau siapapun. Pikirannya diliputi kekalutan, ketakutan menghantuinya. Bella bercermin dan bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah aku cantik? Bukankah setiap wanita memang memuji dirinya sebagai pribadi yang cantik? Ah, mungkin ini akan segera berlalu," Bella mendesah. Tangannya mengusap wajahnya yang terlihat pucat pasi. Ditambah pikirannya yang kacau dan stress menyelesaikan skripsinya. Tahun depan Bella akan menghadapi sidang kelulusan makanya Bella makin pusing dan kadang tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Bahkan hiden demons nya kadang-kadang muncul tetapi Bella masih bisa membuat si hiden demons keok untuk membuat Bella kehilangan moralnya.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°49
Re: Tolong di beri judul...
Ada satu rahasia besar yang tak seorang pun tahu yang disembunyikan Bella. Dan satu keputusan besar pula telah diambilnya, no Wilan, no Charlie. Dirinya akan hidup tanpa mereka, rasa benci dan cinta telah membuatnya mengerti bahwa apa yang dia lakukan sekarang hanya menyia-nyiakan kesempatan hidupnya yang tidak akan lama lagi. Mungkin nanti tak ada senyum keceriaan, desahan manja dari Bella lagi. Semua ini tidak mudah baginya tapi tidak terlalu sulit juga.
"Apa yang aku lakukan di sini?" Bella tersentak ketika jam wekernya berbunyi. Sudah jam sembilan pagi, dia harus ke kampus, ada kuis. Buru-buru Bella menyiapkan diri dan sialnya dia belum sempat belajar dan membaca satu pun bahan kuliah. Wajahnya masih belum merona, tapi semangatnya menyala-nyala. Hanya ada satu kesempatan lagi baginya. Hari ini juga Bella akan menemui sahabatnya yang bernama perih, si pelukis handal yang suka menyendiri dan menikmati kesendiriannya bersama keindahan alam serta imajinasi yang dia tuangkan dalam gambar-gambar dan guratan-guratan kuas warna pada kanvas putihnya.
"Apa yang aku lakukan di sini?" Bella tersentak ketika jam wekernya berbunyi. Sudah jam sembilan pagi, dia harus ke kampus, ada kuis. Buru-buru Bella menyiapkan diri dan sialnya dia belum sempat belajar dan membaca satu pun bahan kuliah. Wajahnya masih belum merona, tapi semangatnya menyala-nyala. Hanya ada satu kesempatan lagi baginya. Hari ini juga Bella akan menemui sahabatnya yang bernama perih, si pelukis handal yang suka menyendiri dan menikmati kesendiriannya bersama keindahan alam serta imajinasi yang dia tuangkan dalam gambar-gambar dan guratan-guratan kuas warna pada kanvas putihnya.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°50
Re: Tolong di beri judul...
"Hi Perih, apa kabar?" sapa Bella pada Perih yang duduk melamun. Perih tersentak, segera dia menoleh kearah Bella.
"Kau baik-baik saja Bella?" tanya Perih. Bella mengangkat alisnya.
"Tentu saja, aku luar biasa. Kamu sendiri tumben gak semangat, ada apa?" Bella balik tanya.
"Yah, dari dulu aku memang seperti ini tapi tidak dengan kamu. Sudah aku bilang kan, jangan jatuh cinta jika tak mau terluka, jangan terlalu mencintai seseorang atau terlalu membenci seseorang karena itu hanya akan membuatmu sedih, kecewa, lalu menangis," jawab Perih.
Tangisan Bella pecah. Air mata melimpah ruah tumpah dipipinya. Perih jadi bingung dengan tangisan Bella, benarkah anak ini sudah patah hati?
"Anak kecil jangan menangis lagi," ledek Perih menggoda Bella. Tangisan Bella makin menjadi. Sesaat kemudian Bella terdiam, menghapus air matanya. Hidungnya memerah, matanya mengecil, pipinya lembab.
"Aku benci jatuh cinta!!" teriak Bella. Ah, Perih mendesah.
"Kenapa harus seperti ini? Kenapa aku dipertemukan dengan Wilan dan juga Charlie? tahukah kau rasanya hatiku sekarang? Mereka tak pernah tahu, mereka tak pernah mau tahu!" lanjut Bella.
"Begitulah cinta, aku lebih pengalaman darimu. Itu baru pacaran, bagaimana denganku yang gagal menikah. Rasanya hidupku runtuh, tak ada orang yang baik dan tulus didunia ini." Perih menyahut.
"Sungguhkah kau seperti itu Perih?" tanya Bella. Perih mengangguk kemudian mendesah.
"Seorang lelaki sepertiku yang telah dewasa hanya menginginkan wanita setia, jujur dan apa-adanya tetapi wanita selalu bertanya ada apanya dirimu? kau terlalu polos dan tulus Bella. Hidup kadang kejam dan kau tak boleh menyerah hanya karena kecewa atau pun marah," imbuh Perih.
"Kau lelaki dan aku wanita. Lelaki banyak menggunakan logikanya daripada perasaan dan itulah mengapa aku benci mereka kadang-kadang,"
"Yup, makanya jangan banyak menggunakan perasaan supaya hatimu tetap terjaga. Meski kadang cinta memang tak ada logikanya. Cinta adalah sebuah kontak, cinta adalah you and me, atau you and everybody?" Perih memandang Bella.
"Hah, apalah artinya itu. Aku kurang mengerti, pokoknya aku sudah mencintai dan sekarang aku ingin melupakan mereka karena sesuatu alasan." Bella masih sesenggukan.
"Hmm, biarlah aku lukis dirimu Bella," pinta Perih. Bella tidak menjawabnya hanya saja Bella mengambil posisi seolah-olah ini adalah hari terakhirnya. Terakhir dia menangis, berteriak dan kecewa. Bella berjanji untuk selalu ceria kembali menghadapi hari-harinya yang terus berganti dan tak seorang pun bisa mencegah apalagi menghentikan waktu yang lambat laun akan menuakan dirinya atau mungkin merenggut hidupnya.
"Senyum Bella," Perih berkata. Bella tersenyum dengan paksa.
"Kau baik-baik saja Bella?" tanya Perih. Bella mengangkat alisnya.
"Tentu saja, aku luar biasa. Kamu sendiri tumben gak semangat, ada apa?" Bella balik tanya.
"Yah, dari dulu aku memang seperti ini tapi tidak dengan kamu. Sudah aku bilang kan, jangan jatuh cinta jika tak mau terluka, jangan terlalu mencintai seseorang atau terlalu membenci seseorang karena itu hanya akan membuatmu sedih, kecewa, lalu menangis," jawab Perih.
Tangisan Bella pecah. Air mata melimpah ruah tumpah dipipinya. Perih jadi bingung dengan tangisan Bella, benarkah anak ini sudah patah hati?
"Anak kecil jangan menangis lagi," ledek Perih menggoda Bella. Tangisan Bella makin menjadi. Sesaat kemudian Bella terdiam, menghapus air matanya. Hidungnya memerah, matanya mengecil, pipinya lembab.
"Aku benci jatuh cinta!!" teriak Bella. Ah, Perih mendesah.
"Kenapa harus seperti ini? Kenapa aku dipertemukan dengan Wilan dan juga Charlie? tahukah kau rasanya hatiku sekarang? Mereka tak pernah tahu, mereka tak pernah mau tahu!" lanjut Bella.
"Begitulah cinta, aku lebih pengalaman darimu. Itu baru pacaran, bagaimana denganku yang gagal menikah. Rasanya hidupku runtuh, tak ada orang yang baik dan tulus didunia ini." Perih menyahut.
"Sungguhkah kau seperti itu Perih?" tanya Bella. Perih mengangguk kemudian mendesah.
"Seorang lelaki sepertiku yang telah dewasa hanya menginginkan wanita setia, jujur dan apa-adanya tetapi wanita selalu bertanya ada apanya dirimu? kau terlalu polos dan tulus Bella. Hidup kadang kejam dan kau tak boleh menyerah hanya karena kecewa atau pun marah," imbuh Perih.
"Kau lelaki dan aku wanita. Lelaki banyak menggunakan logikanya daripada perasaan dan itulah mengapa aku benci mereka kadang-kadang,"
"Yup, makanya jangan banyak menggunakan perasaan supaya hatimu tetap terjaga. Meski kadang cinta memang tak ada logikanya. Cinta adalah sebuah kontak, cinta adalah you and me, atau you and everybody?" Perih memandang Bella.
"Hah, apalah artinya itu. Aku kurang mengerti, pokoknya aku sudah mencintai dan sekarang aku ingin melupakan mereka karena sesuatu alasan." Bella masih sesenggukan.
"Hmm, biarlah aku lukis dirimu Bella," pinta Perih. Bella tidak menjawabnya hanya saja Bella mengambil posisi seolah-olah ini adalah hari terakhirnya. Terakhir dia menangis, berteriak dan kecewa. Bella berjanji untuk selalu ceria kembali menghadapi hari-harinya yang terus berganti dan tak seorang pun bisa mencegah apalagi menghentikan waktu yang lambat laun akan menuakan dirinya atau mungkin merenggut hidupnya.
"Senyum Bella," Perih berkata. Bella tersenyum dengan paksa.
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°51
Re: Tolong di beri judul...
hari demi hari ku jalani, ku paksa diriku untuk tetap ceria di depan wilan dan charlie... aku tak ingin mereka mengetahui kesedihanku.... ya... kesedihanku yang tak lama lagi akan memuncak dan segera berakhir... meninggalkan semua ini, wilan, charlie, perih, mama, papa, keluargaku yang saat ini ada di kampung halamanku nun jauh di sana.... aku harus siap menghadapi semua ini, arrghh.... kepalaku kembali berdenyut-denyut, lebih baik aku istirahat sebentar, akan kubuang jauh-jauh segala pikiranku ini... kucoba untuk bermeditasi sebentar... sore ini aku ingin mengunjungi wihara tempatku biasa melaksanakan kebaktian setiap minggunya... aku ingin menenangkan diriku, suasana wihara yang tenang, nyaman, damai memang suatu tempat dimana selalu ku impikan... rasanya aku mau apabila nanti hidupku akan berakhir di tempat ini...
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°52
Re: Tolong di beri judul...
ah, apakah kau percaya keajaiban? tiba-tiba diujung mautmu justru kau memperoleh umur panjang? Ku buka lebar-lebar telingaku ketika sampai di dharmasala Wihara. "2012 akan kiamat!!" seru beberapa orang. Tak perlu 2012 untuk menyatakan kiamat, ugh.. aku menggelengkan kepala. Aku ingin menonton film itu setidaknya sebelum kiamatku tiba. Aku memejamkan mata dihadapan altar Buddha sambil bersila. Menghentikan kekacauan pikiranku sejenak.
yusuf- 5th Grade
- Jumlah posting : 246
Points : 910
Join date : 22.10.09
- Post n°53
Re: Tolong di beri judul...
betul,sekarang saat yg tepat utk aku pergi. maafkan aku charlie, aku tak sanggup menceritakan ini semua padamu, aku tak akan lama didunia ini charlie, usiaku tak lebih dr 3 bulan charlie, aku menderita kanker ganas. hanya aku yang tau. bahkan akupun tak sanggup bercerita pd mama dan papaku, bahkan pd teman dekatku yg lain, yg ada pd diriku sekarang hanya membahagiakan org tuaku charlie, semoga kamu mengerti akan kepergianku, walau aku tak cerita sedikitpun padamu, maafkan aku ya sayang, selamat jalan...
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°54
Re: Tolong di beri judul...
eit's tunggu! Mungkin hanya Charlie yang kucintai, pesonanya yang seolah-olah tak membutuhkan wanita cengeng itulah yang membuatku selalu tegar, selalu ingin belajar banyak darinya. Bahkan aku rela menunggunya semalaman hanya untuk melihat senyumnya. Oh, Charlie. Apakah cintaku padamu akan benar-benar berakhir sampai disini? Dan Wilan, dia jantung hati yang tak pernah ada disampingku. Pacar bayangan, yah mungkin itu adalah istilah yang tepat untuknya. Akan tetapi aku juga menaruh hati padanya, serakahkah aku? Ouw... Bella!! Kenapa aku bertindak bodoh lagi, keputusanku sudah mantap.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°55
Re: Tolong di beri judul...
wooww... Charlie andai kau disampingku sekarang, sudah pasti aku akan memelukmu melihat ini. Kedahsyatan efect visual yang ditampilkan film 2012 membuatku merinding, bencana yang tak bisa dicegah lagi. Kekuatan waktu yang tak bisa ditentang, siapapun kita baik seorang presiden atau pun mafia tidak ada bedanya. Ini membuatku berfikir, inikah kunci kendali yang harus ku akhiri dengan hidupku menghindari mereka? pergi diam-diam? Ah, tidak.
Beberapa jam berlalu...
Suara ketukan pintu menggangu tidurku. Dengan mata masih terpejam kuraih gagang pintu.
"Bella," kata Wilan.
Mataku terbelalak melihat kehadirannya, bagaimana bisa dia berani malam-malam menggangguku. Dia memang selalu mengganggu hidupku!
"Kau, ada apa?" tanyaku sinis.
"Apa yang terjadi padamu? Kau selalu menghindar dariku, bahkan aku tak tahu apa yang kau pikirkan sekarang untuk mengusirku,"
"Dan ini, apa maksudmu dengan ini?" lanjut Wilan.
Aku tak pernah melihat Wilan semarah ini padaku, kehumorisannya berubah menjadi amarah, apakah ada makhluk halus yang menyenggolnya dijalan sewaktu dia datang kesini, aku terkekeh.
"Kau mengejekku?" Kata Wilan dengan raut muka jeruk purut. Aku semakin geli, sungguh Wilan sangat lucu. Dia membuatku tertawa puas.
"Terima kasih say, setelah sekian lama kau membuatku tertawa lagi. Kau tau artinya itu? Aku memang tak pernah bisa membencimu," jawabku.
Kami duduk diteras, merasakan hembusan angin malam yang menusuk tulang tetapi ini sangat indah.
"Apakah kau yakin akan jadi samaneri?" tanya Wilan tak berkedip.
"Yah, setidaknya kau yang membuatku begini. Ah, sudahlah... harusnya kau senang bukan?" kataku.
Wilan menghembuskan nafas, menatapku dalam-dalam.
"Nggak, kau takkan kuat say. Sebenarnya apa yang kau fikirkan sekarang?" Wilan memegang pundakku.
Mataku berkaca. Yang kufikirkan sekarang adalah membuat disisa hidupku berguna, tidak ada kebencian.
"Hahaha... sudahlah tak perlu khawatir. Cuma satu bulan kok, lagian skripsiku nanti gimana?" tawaku dalam tangis.
Menit-menit berlalu, tak terasa tiga jam lebih kami berbincang samapi sang fajar tiba. Aku meminta Wilan untuk pulang meski dia memaksa tetap tinggal. Wilan menoleh kearahku sebelum dia benar-benar menghilang dari hadapanku. Hmm, Wilan, desahku.
Beberapa jam berlalu...
Suara ketukan pintu menggangu tidurku. Dengan mata masih terpejam kuraih gagang pintu.
"Bella," kata Wilan.
Mataku terbelalak melihat kehadirannya, bagaimana bisa dia berani malam-malam menggangguku. Dia memang selalu mengganggu hidupku!
"Kau, ada apa?" tanyaku sinis.
"Apa yang terjadi padamu? Kau selalu menghindar dariku, bahkan aku tak tahu apa yang kau pikirkan sekarang untuk mengusirku,"
"Dan ini, apa maksudmu dengan ini?" lanjut Wilan.
Aku tak pernah melihat Wilan semarah ini padaku, kehumorisannya berubah menjadi amarah, apakah ada makhluk halus yang menyenggolnya dijalan sewaktu dia datang kesini, aku terkekeh.
"Kau mengejekku?" Kata Wilan dengan raut muka jeruk purut. Aku semakin geli, sungguh Wilan sangat lucu. Dia membuatku tertawa puas.
"Terima kasih say, setelah sekian lama kau membuatku tertawa lagi. Kau tau artinya itu? Aku memang tak pernah bisa membencimu," jawabku.
Kami duduk diteras, merasakan hembusan angin malam yang menusuk tulang tetapi ini sangat indah.
"Apakah kau yakin akan jadi samaneri?" tanya Wilan tak berkedip.
"Yah, setidaknya kau yang membuatku begini. Ah, sudahlah... harusnya kau senang bukan?" kataku.
Wilan menghembuskan nafas, menatapku dalam-dalam.
"Nggak, kau takkan kuat say. Sebenarnya apa yang kau fikirkan sekarang?" Wilan memegang pundakku.
Mataku berkaca. Yang kufikirkan sekarang adalah membuat disisa hidupku berguna, tidak ada kebencian.
"Hahaha... sudahlah tak perlu khawatir. Cuma satu bulan kok, lagian skripsiku nanti gimana?" tawaku dalam tangis.
Menit-menit berlalu, tak terasa tiga jam lebih kami berbincang samapi sang fajar tiba. Aku meminta Wilan untuk pulang meski dia memaksa tetap tinggal. Wilan menoleh kearahku sebelum dia benar-benar menghilang dari hadapanku. Hmm, Wilan, desahku.
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°56
Re: Tolong di beri judul...
keputusanku sudah bulat, aku ingin menghabiskan sisa hidupku di lingkungan yang tenang, nyaman, di iringi gaung mantra, dan wangi dupa yang harum semerbak, akh... mengapa tidak dari dulu saja aku berpikiran seperti ini, tentunya aku takkan sekalut ini sekarang, dengan kemelekatanku kepada kedua orang itu, namun aku masih ada waktu.... walau hanya sedikit, harus ku mantapkan hatiku, ini semua juga tak lepas dari sosok perih yang sudah cukup banyak menyadarkanku, bahwa hidupku di dubia ini sebagai bella hanyalah sementara... ya mungkin sebelum ini dan sesudah ini aku pernah dan akan bertemu kembali dengan orang-orang seperti charlie, wilan, perih, yang sekarang ini begitu dekat denganku, namun sedekat apa??? aku tak mau membangun suatu hubungan yang lebih dekat lagi dengan mereka semua..
yah... akhirnya mataku tak bisa terpejam hingga sinar mentari menerobos tirai jendela kamarku... oh..ya... hampir aku lupa.. hari ini aku harus melakukan kunjungan rutin ke dokter yang menanganiku...
aku harus segera bersiap-siap, kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal kuliah,
tok...tok..tok... terdengar suara pintu kamarku di ketuk... siapa gerangan?? yang datang pagi-pagi begini... apakah wilan??? kan dia juga belum lama pulang tadi subuh... masak sudah datang lagi??? tak tidurkan dia???
yah... akhirnya mataku tak bisa terpejam hingga sinar mentari menerobos tirai jendela kamarku... oh..ya... hampir aku lupa.. hari ini aku harus melakukan kunjungan rutin ke dokter yang menanganiku...
aku harus segera bersiap-siap, kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal kuliah,
tok...tok..tok... terdengar suara pintu kamarku di ketuk... siapa gerangan?? yang datang pagi-pagi begini... apakah wilan??? kan dia juga belum lama pulang tadi subuh... masak sudah datang lagi??? tak tidurkan dia???
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°57
Re: Tolong di beri judul...
"Mama, papa..." mataku terbelalak. Sungguh tak percaya, itu mereka. Aku merindukan mereka, sangat rindu.
"Bella mama kangen banget sama kamu nak," ucap mama sambil memelukku erat yang masih dalam keadaan berantakan.
"Iya Bell, mama-mu tuh nagis-nangis pengin ketemu kamu. Makanya papa ajak mama-mu untuk ketemu kamu," tambah papa.
"Sama, ma, pa... Bella juga rindu dan kangen," balasku.
"Tapi kamu gak sakit kan? kok mukamu pucat sekali," Mama meraba-raba pipiku.
"Ya pucat lah ma kan baru bangun tidur mana ada yang langsung seger bugar?" papa melanjutkan. Aku tak berkata apa-apa.
Aku segera mandi dan mengganti baju tidurku dengan kaos dan celana jinz. Mama mengomentariku dengan memandang dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Bella, sekali-kali kamu tuh pake gaun gitu jangan kayak anak cowo melulu,"
"Ah, mama. Sama saja lah... toh rupanya juga masi Bella kok," protesku.
"Kayak gitu juga manis kok Bell," papa membelaku. Aku meringis.
Mama dan Papa akan mengajakku ke rumah teman lama nya di Jakarta. Kami semua meluncur sekitar jam sembilan dari kost. Cuaca sangat panas, bahkan aku sampai mau muntah karena mual. Dan, akh... kunjungan ke dokter aku batalkan secara sepihak.
Dunia ini memang sempit. Masa lagi-lagi aku ketemu muka itu-itu juga, Charlie, Wilan mereka itu anak dari temannya Mama yang sudah lama banget tidak bertemu. Huff... aku mendesah. Rasanya kalau jodoh memang gak kemana, mau menghindar juga tetep aja ketemu.
"Bella mama kangen banget sama kamu nak," ucap mama sambil memelukku erat yang masih dalam keadaan berantakan.
"Iya Bell, mama-mu tuh nagis-nangis pengin ketemu kamu. Makanya papa ajak mama-mu untuk ketemu kamu," tambah papa.
"Sama, ma, pa... Bella juga rindu dan kangen," balasku.
"Tapi kamu gak sakit kan? kok mukamu pucat sekali," Mama meraba-raba pipiku.
"Ya pucat lah ma kan baru bangun tidur mana ada yang langsung seger bugar?" papa melanjutkan. Aku tak berkata apa-apa.
Aku segera mandi dan mengganti baju tidurku dengan kaos dan celana jinz. Mama mengomentariku dengan memandang dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Bella, sekali-kali kamu tuh pake gaun gitu jangan kayak anak cowo melulu,"
"Ah, mama. Sama saja lah... toh rupanya juga masi Bella kok," protesku.
"Kayak gitu juga manis kok Bell," papa membelaku. Aku meringis.
Mama dan Papa akan mengajakku ke rumah teman lama nya di Jakarta. Kami semua meluncur sekitar jam sembilan dari kost. Cuaca sangat panas, bahkan aku sampai mau muntah karena mual. Dan, akh... kunjungan ke dokter aku batalkan secara sepihak.
Dunia ini memang sempit. Masa lagi-lagi aku ketemu muka itu-itu juga, Charlie, Wilan mereka itu anak dari temannya Mama yang sudah lama banget tidak bertemu. Huff... aku mendesah. Rasanya kalau jodoh memang gak kemana, mau menghindar juga tetep aja ketemu.
lani- Moderator
-
Jumlah posting : 65
Points : 138
Join date : 03.08.09
Age : 37
Lokasi : central java
- Post n°58
Re: Tolong di beri judul...
Dan, ketika waktu terus berlalu. Hari berganti hari tanpa kusadari, ketika tiga karangan bunga ada disebuah batu nisan. Ketika orang-orang mengatakan bahwa aku telah meninggal, tak ada lagi yang bisa kuperbuat. Tangisan dari Mama dan Papa bahkan tak terdengar lagi. Keajaiban cinta tak mampu membuatku hidup kembali seperti yang kuharapkan ketika membaca novel-novel cinta. Waktu sebulan lagi pun tak kudapatkan hanya untuk sekedar memperbaiki diri. Charlie yang kini terlihat berbeda mungkin akan bersedia menangis untukku, walau hanya seitik cairan bening yang menetes dipipinya. Wilan yang berkali-kali membuatku gelisah dengan cintanya, semoga dia tahu bahwa aku mencintainya lebih dari yang dia tahu selama ini.
Gerimis merintik. Aku sendirian ditempat sunyi ini. Lukisan perih yang akhirnya menempel dibatu nisanku. Orang yang selama ini menjadi sahabat terbaikku, sahabat sejati. Dan akhirnya aku tahu nama yang sebenarnya dari Perih adalah Andika chan. Itu tertera dilukisannya. Ah, dulu aku yang menangis pilu, sekarang aku yang melihat mereka menangis untukku.
Gerimis merintik. Aku sendirian ditempat sunyi ini. Lukisan perih yang akhirnya menempel dibatu nisanku. Orang yang selama ini menjadi sahabat terbaikku, sahabat sejati. Dan akhirnya aku tahu nama yang sebenarnya dari Perih adalah Andika chan. Itu tertera dilukisannya. Ah, dulu aku yang menangis pilu, sekarang aku yang melihat mereka menangis untukku.
Johanes- 5th Grade
-
Jumlah posting : 209
Points : 516
Join date : 13.06.09
Age : 48
Lokasi : Jakarta
- Post n°59
Re: Tolong di beri judul...
haruskah ku tak percaya pada semua ini... ya semua telah berakhir, aku harus melanjutkan hidupku di dunia yang berbeda, begitu pula dengan mereka semua yang kutinggalkan, harus tetap melanjutkan hidupnya di dunia dan aku akan segera pergi meninggalkan mereka semua setelah beberapa hari terakhirku, seandainya aku di beri kesempatan kembali, akankah ku kembali??? dengan kondisi tubuhku yang sakit lemah tak berdaya ini, aku rasa tidak, inilah jalan yang terbaik jalan dari karmaku sendiri, selamat tinggal papa mama ku yang tercinta, aku harus pergi selamanya, semoga suatu saat nanti karma kembali mempertemukan kita, charlie, wilan, perih, teman-teman kampusku... aku harus pergi... begitu pula cerita ini...semoga karma baik mempertemukan kita semua di cerita-cerita hidup yang lain...