Dharma Discussion Forum

please join us

Join the forum, it's quick and easy

Dharma Discussion Forum

please join us

Dharma Discussion Forum

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Dharma Discussion Forum

Forum Buddhis Indonesia


3 posters

    Kisah Cakhupala Thera

    Gunawan
    Gunawan
    G.M.
    G.M.


    Male Gemini Rat
    Jumlah posting : 76
    Points : 370
    Join date : 09.05.09
    Age : 52
    Lokasi : Jakarta

    Kisah Cakhupala Thera Empty Kisah Cakhupala Thera

    Post by Gunawan Mon May 18, 2009 11:44 am

    Bab I-YAMAKA VAGGA (Syair Berpasangan)

    Syair 1 (I:1. Kisah Cakkhupala Thera )

    Suatu hari, Cakkhupala Thera berkunjung ke Vihara Jetavana untuk melakukan penghormatan kepada Sang Buddha. Malamnya, saat melakukan meditasi jalan kaki, sang thera tanpa sengaja menginjak banyak serangga sehingga mati. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali serombongan bhikkhu yang mendengar kedatangan sang thera bermaksud mengunjunginya. Di tengah jalan, di dekat tempat sang thera menginap mereka melihat banyak serangga yang mati.

    "Iiih, mengapa banyak serangga yang mati di sini ?" seru seorang bhikkhu. "Aah, jangan jangan ...," celetuk yang lain. "Jangan-jangan apa?" sergah beberapa bhikkhu. "Jangan-jangan ini perbuatan sang thera!" jawabnya. "Kok bisa begitu?" tanya yang lain lagi. "Begini, sebelum sang thera berdiam di sini, tak ada kejadian seperti ini. Mungkin sang thera terganggu oleh serangga-serangga itu. Karena jengkelnya ia membunuhinya."

    "Itu berarti ia melanggar vinaya, maka perlu kita laporkan kepada Sang Buddha!" seru beberapa bhikkhu. "Benar, mari kita laporkan kepada Sang Buddha, bahwa Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya," timpal sebagian besar dari bhikkhu tersebut.

    Alih-alih dari mengunjungi sang thera, para bhikkhu itu berubah haluan, berbondong-bondong menghadap Sang Buddha untuk melaporkan temuan mereka, bahwa ‘Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya !’

    Mendengar laporan para bhikkhu, Sang Buddha bertanya, "Para bhante, apakah kalian telah melihat sendiri pembunuhan itu ?"

    "Tidak Bhante," jawab mereka serempak.

    Sang Buddha kemudian menjawab, "Kalian tidak melihatnya, demikian pula Cakkhupala Thera juga tidak melihat serangga-serangga itu, karena matanya buta. Selain itu Cakkhupala Thera telah mencapai kesucian arahat. Ia telah tidak mempunyai kehendak untuk membunuh."

    "Bagaimana seorang yang telah mencapai arahat tetapi matanya buta?" tanya beberapa bhikkhu.

    Maka Sang Buddha menceritakan kisah di bawah :

    Pada kehidupan lampau, Cakkhupala pernah terlahir sebagai seorang tabib yang handal. Suatu ketika datang seorang wanita miskin. "Tuan, tolong sembuhkanlah penyakit mata saya ini. Karena miskin, saya tak bisa membayar pertolongan tuan dengan uang. Tetapi, apabila sembuh, saya berjanji dengan anak-anak saya akan menjadi pembantu tuan," pinta wanita itu. Permintaan itu disanggupi oleh sang tabib.

    Perlahan-lahan penyakit mata yang parah itu mulai sembuh. Sebaliknya, wanita itu menjadi ketakutan, apabila penyakit matanya sembuh, ia dan anak-anaknya akan terikat menjadi pembantu tabib itu. Dengan marah-marah ia berbohong kepada sang tabib, bahwa sakit matanya bukannya sembuh, malahan bertambah parah.

    Setelah diperiksa dengan cermat, sang tabib tahu bahwa wanita miskin itu telah berbohong kepadanya. Tabib itu menjadi tersinggung dan marah, tetapi tidak diperlihatkan kepada wanita itu. "Oh, kalau begitu akan kuganti obatmu," demikian jawabnya. "Nantikan pembalasanku!" serunya dalam hati. Benar, akhirnya wanita itu menjadi buta total karena pembalasan sang tabib.

    Sebagai akibat dari perbuatan jahatnya, tabib itu telah kehilangan penglihatannya pada banyak kehidupan selanjutnya.

    Mengakhiri ceriteranya, Sang Buddha kemudian membabarkan syair di bawah ini :

    Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

    Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, di antara para bhikkhu yang hadir ada yang terbuka mata batinnya dan mencapai tingkat kesucian arahat dengan mempunyai kemampuan batin analitis pandangan Terang’ (pati-sambhida).
    hello_kitty2306
    hello_kitty2306
    Special Moderator
    Special Moderator


    Female Cancer Snake
    Jumlah posting : 147
    Points : 356
    Join date : 22.07.09
    Age : 35
    Lokasi : Tg Balai Karimun

    Kisah Cakhupala Thera Empty Re: Kisah Cakhupala Thera

    Post by hello_kitty2306 Fri Jul 24, 2009 4:32 pm

    good posting... namaste
    avatar
    yusuf
    5th Grade
    5th Grade


    Jumlah posting : 246
    Points : 910
    Join date : 22.10.09

    Kisah Cakhupala Thera Empty Re: Kisah Cakhupala Thera

    Post by yusuf Tue Nov 10, 2009 7:53 pm

    namo buddhaya, sgt tepat, pikiran adalah kunci dr kehidupan, siapapun yg dpt mengendalikan pikiran maka dia yg dpt memperbaiki hidupnya,jdkan pikiran yg baik selalu ada dlm diri kita selamanya, dgn demikian ucapan, perbuatan dlm hidup kita akan selalu membawakan kedamaian dan kebahagiaan, sadhu3.

    Sponsored content


    Kisah Cakhupala Thera Empty Re: Kisah Cakhupala Thera

    Post by Sponsored content


      Waktu sekarang Thu Nov 21, 2024 10:44 pm