Dharma Discussion Forum

please join us

Join the forum, it's quick and easy

Dharma Discussion Forum

please join us

Dharma Discussion Forum

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Dharma Discussion Forum

Forum Buddhis Indonesia


    Jodoh Masa Lampau

    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:29 am

    from: Majalah Suara Dharma Maitreya, Suara Komunikasi, diasuh oleh Drs. Dharmaji Chowmas, S.Ag

    Tanya :

    Pak. Dharmaji, ada kasus katakanlah pada kehidupan yang lalu si A dan si B adalah suami-istri. Pada kehdupan sekarang A lahir di Jakrta, dan menikah dengan si C, mereka hidup harmonis.

    suatu ketika karena urusan bisnis si A ke surabaya dan bertemu dengan si B, dan akhirnya mereka terlibat asmara. Bagaimana pandangan Buddhist terhadap kasus ini?

    Salahkah si A selingkuh dengan si B? Bukankah hubungan mereka terjadi karena kekuatan karma masa lalu?
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:33 am

    Jawab:

    Orang bisa saja berpendapat bahwa hubungan si A dan si B terjadi karena ada sebab jodoh masa lalu. Dan dalam sudut pandang ini seakan wajar jika A jatuh cinta sama si B.

    Begitu juga sebaliknya, karena di masa lampau mereka adalah sepasang suami istri. Tidak dipungkiri A tertarik kepada si B, sebaliknya B mudah dapat menerima A karena ada pengaruh kekuatan karma masa lalu mereka. Tapi pengertian ini tidak lantas membuat kita membenarkan A untuk selingkuh dengan B, karena A pada kehidupan ini telah terikat perkawinan dengan si C dan rumah tangga mereka harmonis pula.

    Tidak etis seandainya si A yang sudah beristri masih main mata dengan wanita lain, itu namanya pengingkaran janji setia perkawinan, dan tentu saja mereka telah melanggar pancasila buddhis terutama sila keempat. Khusus si A ia telah berbuat tidak sesuai dengan pancadharma sutta yakni Dharma ke-4, Santutthi,'Puas dengan apa yang dimiliki'
    .

    lagipula dalam Parabhavasutta (Khudaka-Nikaya), Buddha mengatakan antara lain,"...mereka yang tidak puas dengan istrinya sendiri dan suka berhubungan dengan wanita lain, ini adalah salah satu dari sebab keruntuhan."
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:36 am

    Begitu juga dengan si B, jika ia sudah tahu bahwa si A sudah punya istri, sangatlah tidak etis ia masih mau jadi selingkuhannya si A. Dalam masyarakat saja ia akan dicap sebagai wanita penggoda dan perempuan perusak rumahtangga orang lain.

    Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa A bisa selingkuh dengan B dan sebaliknya B dengan mudah jatuh dalam plukn A, disebabkan karena kekuatan karma masa lalu, itu tidak lah benar. Lebih tepatnya adalah karma masa lalu mereka mengkondisikan dalam kehidupan ini mereka akan cenderung saling menyukai. Tapi cukup hanya sampai di situ, jika mereka sampai selingkuh dan berzinah, itu jelas pilihan mereka sendiri, bukan ditentukan oleh karma masa lalu, tapi justru menambah karma buruk.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:38 am

    Dalam agama Buddha, karma masa lalu hanyalah faktor penunjang (conditioning factor), tapi bukan faktor penentu (determining factor).

    Masa lalu mengkondisikan mereka untuk saling menyukai, cocok, saling memaklumi. Sebenarnya jika mereka adalah orang-orang yang teguh dalam jalan(Tao), bisa saja mereka memilih menjadi teman dalam membina (Kalyana Mitra).

    Tentu saja dibutuhkan kemurnian hati dan kesungguhan jiwa dalam menghadapi godaan kama tanha (keinginan nafsu), karena ada kekuatan karma masa lalu mereka yang selalu mengkondisikan mereka untuk bersatu. Dan jika mereka merasa cobaan itu terlalu berat, bisa saja bagi mereka memilih untuk saling menjaga jarak, dalam hal ini agama Buddha sangat menghargai prakarsa dan usaha seseorang untuk tetap konsisten dalam jalan Dharma.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:39 am

    Jika kita berpendapat bahwa semua keadaan kita saat ini hnya ditentukan oleh karma masa lalu, itu berarti seluruh hidup kita telah ditakdirkan dan ditentukan sebelumnya; dan kita tidak memiliki kebebasan untuk berbuat dan mengubah segalanya.

    Tetapi, karma tidaklah memutuskan keberadaan kita. Karma masa lalu hanya membuat kondisi untuk kita saat ini, sehingga kita masih ada kesempatan untuk melatih kemauan, dan berusaha berubah kearah yang lebih baik. Hukum karma hanyalah suatu kecendrungan BUKAN suatu takdir ataupun suatu ketentuan yang tidak dapat diubah.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:40 am

    Dalam kasus ini, orang bisa saja berpendapat bahwa A dan B tidak dapat mengelak dari hasil karma masa lalu, perselingkuhan mereka terjalin seakan dikendalikan oleh masa lalu. Kalau tidak kenapa A harus ke Surabaya, kenapa mereka harus bertemu, dan sebagainya.

    Seakan-akan mau atau tidak A dan B harus menyelesaikan pertalian karma, mereka harus menjalani semua karma masa lalu mereka, dan mereka tak berdaya menghindari atau mengatasinya. Pendapat seperti ini, sepintas lalu kelihatan masuk akal, sabda Buddha sering memberi kesan seperti itu.

    contoh: "Semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, pewaris karmanya, karmanya adalah kandungan yang melahirkannya, dengan karmanya dia berhubungan, karmanya adalah pelindungnya, apapun karmanya, baik atau buruk, mereka mewarisinya." (Majjhima Nikaya III:135)

    Tapi kita jangan lupa, Buddha selalu menghindari fatalism yang membuat manusia selalu bergantung pada kekuatan di luar dirinya, dan mencari kambing hitam ketika gagal dalam menjalankan moralitasnya.

    Di lain kesempatan Beliau juga menjelaskan bahwa akibat dari suatu tindakan bukanlah tak terelakkan. Kita tidak mesti menerima semua akibat yang ditimbulkan oleh karma kita, jika itu benar, maka menuntut kehidupan suci tidaklah berarti sebab tidak ada kesempatan untuk mengatasi kesulitan hidup.

    Tapi jika seseorang berkata, bahwa bila seseorang berbuat demi apa yang diperolehnya, maka menuntut kehdupan suci ada artinya, sebab ada kesempatan untuk bebas dari Dukkha (penderitaan). (Anguttara Nikaya I:248)
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:43 am

    Ajaran Buddha sangat menjunjung tinggi usaha, moralitas, etika dan kebajikan. Dan bagaimana efek dari buah karma masa lalu sangat ditentukan oleh tingkat kematangan jiwa seseorang.

    Dalam kasus si A dan si B, karma masa lalu mengkondisikan mereka akan saling menyukai satu sama lain jika bertemu. Tapi ketika mereka memutuskan untuk berselingkuh, itu adalah pilihan mereka.

    Dalam konteks ini, seperti yang disabdakan Sang Buddha,
    "....seorang yang dengan hati-hati mengembangkan tindakan jasmani, pikiran dan ucapannya. Dia mengembangkan kebijaksanaan, dia seorang terpandang, dia mengembangkan dirinya sendiri, hidupnya tanpa batas dan tidak terukur. Bagi orang seperti ini, sebuah karma kecil bisa berubah di kehidupan ini atau tidak sama sekali. Seandainya seorang menaruh sejumput garam ke dalam sebuah cawan kecil, air tersebut tidak dapat diminum. Mengapa? karena cawannya kecil. Tapi seandainya seorang menaruh sejumput garam ke dalam sungai, airnya akan tetap dapat diminum. karena banyaknya air di sungai tersebut. (Anguttara Nikaya)
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:44 am

    Tapi jika ada salah satu pihak yang tidak terlatih batinnya, tentu saja belenggu masa lalu akan terasa sangat menyakitkan. Sedikit saja ia berbuat yang tidak benar, itu cukup menyeret dia ke neraka kehidupan, seperti yang disabdakan Sang Buddha:
    "......sekarang, manusia yang bagaimana, yang walau dengan kejahatan kecil sekalipun tetap membawanya ke neraka?
    seorang yang tidak berhati-hati dalam tindakan jasmani, pikiran dan ucapannya. Dia tidak mengembangkan kebijaksanaan, dia seorang yang tidak berarti, yang tidak mengembangkan dirinya sendiri, hidupnya sempit dan dapat diukur. Perbuatan kecil saja dapat membawanya ke neraka...
    " (Anguttara Nikaya)
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:46 am

    Jadi jelas sekali, jika A dan B adalah orang yang batinnya terlatih, bisa saja karma masa lalu tidak berbuat dalam kehidupan ini, bahkan bisa saja tidak pengaruh sama sekali dalam mereka mengambil keputusan. Tapi sebaliknya jika mereka adalah orang yang tidak mengembangkan batin, tentu saja kekuatan karma masa lalu sulit sekali mereka atasi.

    Ada salah pengertian yang paling umum tentang Hukum Karma, yaitu adalah kepercayaan bahwa setiap kejadian yang kita alami, sakit, jodoh, amal, rezeki, semuanya adalah hasil dari karma lampau semata-mata.

    Dengan alasan yang sangat tepat Sang Buddha menolak kepercayaan tersebut. Sebab bila pendapat ini benar, maka sia-sialah berusaha berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela. Sebab semua amal kita telah ditentukan sebelumnya.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:48 am

    Buddha bersabda:

    "ada beberapa pertama dan kaum Brahmin, yang mempercayai dan mengajarkan bahwa apapun yang dialami seseorang, menyenangkan, menyakitkan, atau netral, semua disebabkan karma lampau. Saya menemui mereka dan bertanya apakah benar mereka mengajarkan demikian? Mereka ternyata membenarkan, saya berkata, "Bila demikian tuan yang terhormat, seseorang membunuh, mencuri, dan berzinah disebabkan oleh karma lampau. Mereka berbohong, mengfitnah, berkata kasar dan tak berharga disebab oleh karma masa lampau. Mereka menjadi serakah, membenci dan penuh pandangan salah disebabkan oleh karma lampau," Mereka yang mendasarkan segala sesuatu pada karma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini atau tidak berbuat itu." (Anguttara Nikaya I:173).

    Dan satu kekayaan yang sangat menarik dalam ajaran Buddha tentang karma , adalah bahwa tidak semua yang kita alami semata-mata hanya karena disebabkan karma masa lalu.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:50 am

    Dalam ajaran Buddha dikenal lima hukum yang mengatur alam semesta:
    Utu Niyama (Hukum Fisika),
    Bija Niyama (Hukum Biologi),
    Citta Niyama (Hukum Psikologi),
    Kamma Niyama (Hukum perbuatan),
    dan Dhamma Niyama(Hukum Semesta).

    Kamma hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi hidup kita.

    Dalam kasus diatas yaitu perselingkuhan A dan B bisa saja disebabkan longgarnya norma-norma masyarakat (utu-niyama) dalam mengatur kecendrungan laki-laki berpoligami, juga bisa disebabkan pandangan salah tentang kebebasan sex (Citta Niyama, atau karena faktor keturunan (bija niyama) yang membuat si A cenderung berselingkuh. Dan jangan lupa bisa saja si A berselingkuh dengan B karena ada kekurangan pada si C, walaupun keluarga mereka harmonis sebelumnya, karena si A tidak menyadari kekurangan si C sebelum bertemu dengan si B. Jadi, dalam hal ini si C juga mesti mawas diri juga. Kesalahan tidak bisa semata-mata dialamatkan pada A dan B saja.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 1:52 am

    Si A dan B juga tidak dapat menjadikan alasan karma masa lalu untuk membenarkan perselingkuhan mereka. Karena kepribadian, kebijaksanaan dan kebajikan mereka juga sangat menentukan dalam menjalani kehidupan mereka.

    Menghubungkan semua yang terjadi pada kita, hanya semata-mata akibat karma masa lalu, menurut Sang Buddha berarti menutup mata pada kaidah sebab dan akibat yang telah dibenarkan oleh pengalaman kita dan penyelidikan ilmu pengetahuan. (Samyutta Nikaya IV:229. Lihat juga Anguttara Nikaya II:86)

    Like a Star @ heaven Like a Star @ heaven Like a Star @ heaven
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by co_ols Sun Jul 19, 2009 2:11 am

    komentar dari indahwati:


    Dalam "Sigalovada Sutta",
    Sang Buddha menjelaskan bahwa ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh pasangan suami istri, antara lain adalah :

    1. Jujur dan tidak mempunyai pikiran untuk menyeleweng.
    2. Perhatian dan penuh kasih sayang terhadap pasangannya.
    3. Setia dan memelihara rasa percaya dalam hubungan pernikahan.

    Dari petikan Sutta tersebut sudah jelas bahwa sejak 2500 tahun yg lalu,
    Sang Buddha sudah tidak menyetujui adanya poligami / poliandri,
    dimana kebanyakan masyarakat pada masa itu banyak yg melakukannya.


    Semoga bermanfaat,
    Semoga semua makhluk berbahagia.

    Sponsored content


    Jodoh Masa Lampau Empty Re: Jodoh Masa Lampau

    Post by Sponsored content


      Waktu sekarang Thu Nov 21, 2024 7:45 pm