LONDON, KOMPAS.com - Kereta supercepat, Eurostar, yang menghubungkan antara Inggris dan seluruh Eropa kembali dihentikan untuk waktu yang tidak dapat ditentukan. Ini menyebabkan ribuan penumpang telantar di hari sebelum perayaan Natal.
Layanan kereta ini telah dihentikan sejak Jumat malam. Lebih dari dua ribu penumpang terjebak di dalam terowongan bawah laut hingga 16 jam setelah empat kereta mogok. Ketika itu, suhu di wilayah Prancis bagian utara menukik hingga -8 derajat celsius. Perbedaan yang mencolok antara suhu di dalam dan di luar terowongan sepanjang 55,5 km itu mengakibatkan masalah teknis pada mesin kereta.
Beberapa penumpang yang tinggal di bawah tanah selama lebih dari 15 jam tanpa makanan dan minuman marah karena tidak ada kejelasan kereta yang akan masuk ke terowongan ini sebelum masalah teknis bisa diidentifikasi. Ini adalah masalah terburuk dalam tiga tahun terakhir,
Direktur Komersial Eurostar, Nick Mercer mengatakan, tiga kereta telah diujicoba untuk masuk terowongan itu dan berhasil. Namun buruknya cuaca membuat salju ikut masuk ke dalam kereta dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Para ahli merekomendasikan bahwa, kami harus membuat kereta modifikasi perisai salju agar bisa tetap berjalan," katanya kepada BBC.
Eurostar dalam pernyataanya mengatakan, sudah menjalani serangkaian tes yang direncanakan untuk perjalanan hari Senin, namun juru bicara setempat tidak menjamin bahwa layanan akan kembali dibuka pada Selasa. Mereka justru meminta desak para penumpang menunda perjalanan atau mencari pengembalian dana.
Dengan dihentikannya kereta ini, sekitar 31.000 orang di Inggris, Prancis dan Belgia harus membatalkan perjalanannya pada Sabtu, dan 26.000 lagi diperkirakan terpengaruh pada Minggu. CEO Eurostar, Richard Brown memeringatkan bahwa layanan ini mungkin tidak akan kembali normal selama beberapa hari ke depan.
Bagi mereka yang mencari alternatif rute antara Paris, Brussels dan London, jugaharus dihadapkan pada cuaca musim dingin. Ini berarti lebih banyak berita buruk. Hampir setengah dari semua penerbangan dari Paris dan Bandara Orly dibatalkan. Belgia juga parah. Penumpang di Brussels antre berjam-jam dalam upaya mendapatkan tiket kembali untuk penerbangan.
Layanan kereta ini telah dihentikan sejak Jumat malam. Lebih dari dua ribu penumpang terjebak di dalam terowongan bawah laut hingga 16 jam setelah empat kereta mogok. Ketika itu, suhu di wilayah Prancis bagian utara menukik hingga -8 derajat celsius. Perbedaan yang mencolok antara suhu di dalam dan di luar terowongan sepanjang 55,5 km itu mengakibatkan masalah teknis pada mesin kereta.
Beberapa penumpang yang tinggal di bawah tanah selama lebih dari 15 jam tanpa makanan dan minuman marah karena tidak ada kejelasan kereta yang akan masuk ke terowongan ini sebelum masalah teknis bisa diidentifikasi. Ini adalah masalah terburuk dalam tiga tahun terakhir,
Direktur Komersial Eurostar, Nick Mercer mengatakan, tiga kereta telah diujicoba untuk masuk terowongan itu dan berhasil. Namun buruknya cuaca membuat salju ikut masuk ke dalam kereta dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Para ahli merekomendasikan bahwa, kami harus membuat kereta modifikasi perisai salju agar bisa tetap berjalan," katanya kepada BBC.
Eurostar dalam pernyataanya mengatakan, sudah menjalani serangkaian tes yang direncanakan untuk perjalanan hari Senin, namun juru bicara setempat tidak menjamin bahwa layanan akan kembali dibuka pada Selasa. Mereka justru meminta desak para penumpang menunda perjalanan atau mencari pengembalian dana.
Dengan dihentikannya kereta ini, sekitar 31.000 orang di Inggris, Prancis dan Belgia harus membatalkan perjalanannya pada Sabtu, dan 26.000 lagi diperkirakan terpengaruh pada Minggu. CEO Eurostar, Richard Brown memeringatkan bahwa layanan ini mungkin tidak akan kembali normal selama beberapa hari ke depan.
Bagi mereka yang mencari alternatif rute antara Paris, Brussels dan London, jugaharus dihadapkan pada cuaca musim dingin. Ini berarti lebih banyak berita buruk. Hampir setengah dari semua penerbangan dari Paris dan Bandara Orly dibatalkan. Belgia juga parah. Penumpang di Brussels antre berjam-jam dalam upaya mendapatkan tiket kembali untuk penerbangan.