Indeks
Tidur siang itu untuk anak-anak. Betulkah? Ternyata menurut studi, orang dewasa pun butuh tidur siang. Konon, tidur siang justru mampu mendorong produktivitas, pembelajaran, dan mood seseorang. Lalu, mengapa Anda masih memaksakan diri untuk membuka mata jika sebenarnya mata Anda minta beristirahat sejenak di sela-sela hari panjang Anda?
Setelah tidur, tubuh kita merasa lebih segar dan berenergi, dan kelihatannya kita lebih mampu menyerap informasi, menyelesaikan masalah, dan merampungkan tugas dengan tingkat kesalahan yang jauh berkurang. Sebuah penelitian yang dilakukan di NASA (National Aeronautics and Space Administration) di Amerika mengatakan, bahwa pilot atau astronot yang mengantuk mendapati dirinya 34 persen lebih bisa unjuk kebolehan dan peningkatan 100 persen dalam hal kewaspadaan setelah tidur siang sebentar.
Pada siang hari, biasanya kita dihinggapi kantuk yang amat sangat setelah makan siang. Hal ini sebenarnya wajar, karena ritme alami biologis tubuh mencakup tidur sejenak di sore hari, kurang lebih sekitar pukul 14.30. Keinginan untuk tidur di siang hari ini sudah termasuk dalam siklus tidur-bangun, saat siklus sirkadian berada di bawah. Pada saat-saat inilah kebanyakan orang akan merasa kurang awas, dan mengantuk yang amat sangat. Makan siang yang terlalu banyak atau berat pun akan menyumbangkan rasa kantuk yang sama.
Lebih segar usai tidur siang?
Menurut sebuah lembaga yang mempelajari masalah tidur di Amerika, National Sleep Foundation, tidur siang selama 20-30 menit bisa membantu meningkatkan mood, kewaspadaan, dan kinerja. Tidur siang lebih lama dari waktu tersebut justru bisa membuat seseorang grogi, disorientasi, dan tubuh terasa berat sekali. Kondisi ini dinamakan inersia. Inersia bisa berlangsung cukup lama, bahkan hingga 1 jam jika tidur siang berlangsung lebih dari setengah jam.
Sebuah studi yang dilangsungkan baru-baru ini menyarankan seseorang untuk menyisihkan waktu 10 menit di siang hari. Tindakan seperti ini dipercaya mampu mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan fungsi kinerja kognitif seseorang.
Pola tidur seseorang berubah seiring bertambahnya waktu. Balita usia antara 1-3 tahun butuh sekitar 12-14 jam tidur dalam siklus 24 jam. Ketika hingga usia 2 tahun, anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur ketimbang terjaga. Selama tertidur, otaknya memproses informasi sementara tubuhnya melepaskan hormon dan memperbaiki sel-sel tubuh.
Sementara bagi manula, diperlukan waktu tidur yang sama dengan manusia dewasa pada umumnya (sekitar 7-9 jam), namun tak sampai hingga level kedalaman tidur yang biasa. Kebanyakan manula memiliki kondisi medis seputar tidur, seperti apnea dan insomnia. Kondisi seperti ini bisa mengganggu tidur mereka di malam hari, dan membuat mereka merasa lelah di siang hari.
Apakah tidur siang bisa membantu mengatasi waktu istirahat yang berkurang akibat lembur? Memang, sebenarnya tidur siang bisa membantu seseorang lebih waspada dan mengurangi tekanan akibat stres setelah lembur. Namun, kekurangan waktu istirahat di malam hari bisa membuat seseorang mengalami kondisi “hutang tidur”. Kondisi ini merupakan fase saat seseorang berhutang pada tubuhnya untuk beristirahat. Ketika kondisi ini terjadi, sangat sulit untuk bisa membayarnya. Pola hormon, metabolisme, dan saraf seseorang terganggu ketika seseorang kekurangan tidur dan interval beristirahatnya tidak stabil.
“Apakah jika tidur siang saya bisa tidur nyenyak di malam hari?" Jawabnya, ya. Tetapi tentu jika tidur siangnya tidak terlalu lama atau terlalu sore. Tidur siang yang berlangsung di sore hari bisa membuat seseorang sulit beristirahat di malam hari. Tidur siang lebih dari 30 menit menambah kemungkinan terjadinya inersia tidur dan memasuki siklus tidur penuh yang umumnya terjadi pada 90 menit pertama yang tak nyaman jika terganggu.
Setelah tidur, tubuh kita merasa lebih segar dan berenergi, dan kelihatannya kita lebih mampu menyerap informasi, menyelesaikan masalah, dan merampungkan tugas dengan tingkat kesalahan yang jauh berkurang. Sebuah penelitian yang dilakukan di NASA (National Aeronautics and Space Administration) di Amerika mengatakan, bahwa pilot atau astronot yang mengantuk mendapati dirinya 34 persen lebih bisa unjuk kebolehan dan peningkatan 100 persen dalam hal kewaspadaan setelah tidur siang sebentar.
Pada siang hari, biasanya kita dihinggapi kantuk yang amat sangat setelah makan siang. Hal ini sebenarnya wajar, karena ritme alami biologis tubuh mencakup tidur sejenak di sore hari, kurang lebih sekitar pukul 14.30. Keinginan untuk tidur di siang hari ini sudah termasuk dalam siklus tidur-bangun, saat siklus sirkadian berada di bawah. Pada saat-saat inilah kebanyakan orang akan merasa kurang awas, dan mengantuk yang amat sangat. Makan siang yang terlalu banyak atau berat pun akan menyumbangkan rasa kantuk yang sama.
Lebih segar usai tidur siang?
Menurut sebuah lembaga yang mempelajari masalah tidur di Amerika, National Sleep Foundation, tidur siang selama 20-30 menit bisa membantu meningkatkan mood, kewaspadaan, dan kinerja. Tidur siang lebih lama dari waktu tersebut justru bisa membuat seseorang grogi, disorientasi, dan tubuh terasa berat sekali. Kondisi ini dinamakan inersia. Inersia bisa berlangsung cukup lama, bahkan hingga 1 jam jika tidur siang berlangsung lebih dari setengah jam.
Sebuah studi yang dilangsungkan baru-baru ini menyarankan seseorang untuk menyisihkan waktu 10 menit di siang hari. Tindakan seperti ini dipercaya mampu mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan fungsi kinerja kognitif seseorang.
Pola tidur seseorang berubah seiring bertambahnya waktu. Balita usia antara 1-3 tahun butuh sekitar 12-14 jam tidur dalam siklus 24 jam. Ketika hingga usia 2 tahun, anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur ketimbang terjaga. Selama tertidur, otaknya memproses informasi sementara tubuhnya melepaskan hormon dan memperbaiki sel-sel tubuh.
Sementara bagi manula, diperlukan waktu tidur yang sama dengan manusia dewasa pada umumnya (sekitar 7-9 jam), namun tak sampai hingga level kedalaman tidur yang biasa. Kebanyakan manula memiliki kondisi medis seputar tidur, seperti apnea dan insomnia. Kondisi seperti ini bisa mengganggu tidur mereka di malam hari, dan membuat mereka merasa lelah di siang hari.
Apakah tidur siang bisa membantu mengatasi waktu istirahat yang berkurang akibat lembur? Memang, sebenarnya tidur siang bisa membantu seseorang lebih waspada dan mengurangi tekanan akibat stres setelah lembur. Namun, kekurangan waktu istirahat di malam hari bisa membuat seseorang mengalami kondisi “hutang tidur”. Kondisi ini merupakan fase saat seseorang berhutang pada tubuhnya untuk beristirahat. Ketika kondisi ini terjadi, sangat sulit untuk bisa membayarnya. Pola hormon, metabolisme, dan saraf seseorang terganggu ketika seseorang kekurangan tidur dan interval beristirahatnya tidak stabil.
“Apakah jika tidur siang saya bisa tidur nyenyak di malam hari?" Jawabnya, ya. Tetapi tentu jika tidur siangnya tidak terlalu lama atau terlalu sore. Tidur siang yang berlangsung di sore hari bisa membuat seseorang sulit beristirahat di malam hari. Tidur siang lebih dari 30 menit menambah kemungkinan terjadinya inersia tidur dan memasuki siklus tidur penuh yang umumnya terjadi pada 90 menit pertama yang tak nyaman jika terganggu.
