pemanasan global

namo buddhaya, teman2 sedharma dpt memberikan saya masukan ,langkah2 apa yg nyata yg dpt kita lakukan utk mengurangi pemanasan global yg dpt dilakukan oleh semua agama dan disemua negara dimanapun, langkah itu juga hrs dpt memberikan penambahan dr sisi ekonomi, langkah tersebut tdk memerlukan biaya dan dpt dilakukan semua org tanpa peduli tingkat pendidikan,thxs atas tanggapannya

rekan yusuf
posting anda sangat kritis terhadap keadaan alam semesta tempat kita berada saat ini ..
Memang saya rasa sudah waktunya kita memikirkan dunia kita yang kacau balau , tak menentu dan jungkir balik ini , banyak hal sering kali menjadi ekstrem ;
Bukan saja di bidang ke agamaan saja orang orang menjadi ekstremis .
Kita juga menjadi ekstermis dalam hampir setiap aspek dalam kehidupan kita sehari hari .
Dengan mengatasnamakan kemajuan umat manusia , kita memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meng eksplotasi alam sebegitu ekstremnya sehingga menyebabkan kerusakan alam yang mengerikan , memaksa spesies spesies makhluk hidup menuju kepunahan , menguras habis hutan hutan penampungan hujan , menyebabkan sumur - sumur , sungai - sungai , lautan - lautan terpolusi oleh bahan kimia yang beracun , dan juga polusi udara serta merusak lapisan stratosfir bumi ini .
Kesehatan manusia , baik secara fisik atau pun mental , demikian juga dengan perjuangan hidup binatang-binatang , saat ini sedang terancam serius .
Kegiatan -kegiatan licik manusia itu terus dijalankan dengan mengatas namakan kemajuan umat manusia yang tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas kehidupan .

Kita salah mengerti bahwa perekonomian yang sehat yang menyediakan kepuasan maksimal atas materi atau keinginan -keinginan ekonomi akan cukup untuk menjamin ekstensi dari kepuasan , kebahagiaan serta kedamaian di dunia ini .
Dari perekonomian berburuh- dan - mengumpulkan di zaman -zaman primitif , umat manusia melangkah maju ke perekonomian agraria yang berlangsung kira-kira 10.000 tahun .
Kemudian kita pindah menuju keperekonomian industri , yang bermula di Inggris di pertengahan abad 18 (1760 ) , setelah 1950 , kita melangkah menuju perekonomian berbasis teknologie informasi , yang mungkin akan berlangsung samapai 2020 .

Perekonomian Teknologie informasi ini ditandai dengan diperkenalkannya internet yang merupakan kejadian yang sangat mengagumkan yang dimungkinkan dengan pengunaan chip-chip muarah secara luas dan teknologie nirkabel yang menghubungkan seseorang dengan yang lainnya .
Tetapi internet , dibalik semua sisi baiknya , bisa juga digunakan untuk tujuan yang tidak etis dan bahkan untuk kejahatan , seperti yang dilaporkan didalam kasus -kasus di Amerika Serikat .
Di tahun 2020 nanti perekonomian teknologi informasi ini mungkin digantikan oleh perekonomian bio , yang sekarang sedang dalam masa persiapan .

Sejak Francis Crick dan James Watson berhasil meng indenfikasikan struktur spiral DNA yang berpasangan di tahun 1953 , maka bio-teknologi telah membuat suatu lompatan yang sangat jauh kedepan .
Dikatakan bahwa ditahun 2020 nanti , bahwa indera penciuman - salah satu indera manusia yang sangat vital - dapat dipetahkan secara molekuler dan di ekspresikan secara digital didalam sebuah chip .
Ditahun 2020 nanti , jika dalam sebuah fliem ada adegan dimana bunga-bunga yang bermnekaran , maka penontonnya bahkan dapat mencium wangi bunga-bunga yang bermekaran tersebut , yang dihasilkan secara digital !
Bayangkan hal itu tampaknya menabjubkan , luar biasa dan fantatis , diluar daya tangkap imajinamasi kita , hal hal yang hanya dimiliki oleh penulis- penulis fiksi ilmiah .
Tapi apakah itu perlu ? Apakah teknologi yang sangat maju ini akan memberikan kedamaian bagi dunia ? Tidakkah kita sudah menjadi ekstrem ?

namo buddhaya, thxs atas partisipasi, haryono, sgt senang dgn bergabungnya har,jd menurut har, langkah apa yg hrs kita lakukan sekarang agar mengurangi efek pemasan global, perlu har ketahui, ditv dichina yaitu cctv pd bulan 8 diberitakan es dikutub utara akan mencair semua pd musim panas dibelahan bumi utara pd th 2015,dan ini pasti krn sekenario negara maju, ada 5-6 negara yg diuntungkan krn hal ini yaitu amerika, kanada, greenland,norwegia dll, yg pasti china tdk ikut, th 2009 4 negara tersebut sdh mengirim kapal ekspedisi kekutub utk mematok wilayahnya krn ada sumber energi yg besar & byk lg keuntungan lain,nah langkah apa yg hrs dilakukan yg lgs dpt mengurangi pemanasan ini,thxs,namo buddhaya

wauw pembahasanya dalam yah....

saya baca2 aja deh , silakan dilanjut

rekan yusuf ...saya ingin rekan rekan forum ini untuk mencari penyakitnya pemanasan global dulu agar kita kelak bisa membuat penyakit itu tidak perna terjangkit kembali ..usaha kita saat ini sebagai Umaat Buddhis hanya bisa memberikan pandangan secara Buddhis .
Karena itu kita harus berhati hati ..dalam mengambil hikma dari kejadian ini .
Kita harus menghindari tren- tren yang ekstrem .
Lebih dari dua ribu tahun yang lalu , Buddha mengajarkan tentang pengendalian diri di India .
" Berjalanlah di jalan tengah "
Buddha menganjurkan , Dia mengajarkan kita untuk menghindari tindakan tindakan eksterm , jangan condong kekiri dan jangan condong kekanan ..tetapi ambilah jalan tengah .
Kalau begitu apakah jalan tengah ini ? Jalan tengah ini adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan :
Jalan dari Pengertian Benar ,
Pikiran Benar ,
Ucapan Benar ,
Tindakan Benar ,
Penghidupan Benar ,
Usaha Benar ,
Kesadaran Benar ,
Kesadaran Benar ,
Dan konsentarsi Benar ,
Kalau Kita melihat segala hal dengan pengertian yang benar ,
Kalau kita berfikir dengan cara yang benar ,
Kalau kita berbicara dengan kata kata yang benar ,
Mendapatkan penghasilan dengan cara yang benar .
Mempraktikan usaha benar, sadar dengan cara yang benar dan berkonsentrasi dengan tujuan benar , maka kita akan mendapatkan kedamaian dalam hidup kita .
Sebuah kehidupan tanpa tindakan tindakan ekstrem yang tidak diinginkan , sebuah kehidupan dengan keseimbangan yang alamiah dan sebuah kehidupan yang penuh kedamaian .

Lihatlah dengan lebih teliti tindakan tindakan umat manusia dimulai dari milenium sebelumnya sampai sekarang .
Apakah kita telah bertingka laku atau berbuat bagi diri kita sendiri dengan cara yang bernalar dan bertangung jawab ?
Kalau YA untuk apa bom -bom atom atau nuklir itu ? Mengapa ada semua kebencian dan pembunuhan itu ? Kalau TIDAK , apa yang harus kita kerjakan sekarang ?
Kalau jawaban Anda adalah keduanya YA dan TIDAK , maka Kita harus belajar dari kesalahan kesalahan Kita sebelumnya dan menemukan cara yang ideal untuk mencegah sejara berulang kembali .
Hal ini kedengarannya sangat idealistis dan merupakan arena tertutup yang diperuntukan hanya bagi para filsuf dan para metafisikawan .
Apakah ada jalan yang lebih praktis dan realistis bagi kita -kita ini supaya dapat hidup dengan cara yang bertangung jawab dan bermanfaat dan membawa kedamaian , Bagi dalam diri kita sendiri dan juga bagi dunia diluar sana ?
Ada jalan , sebuah jalan dimana umat manusia telah mendapatkan akses sejak lebih dari 2500 tahun yang lalu .
Ada jalan tentang pengendalian diri Jalan Tengah ini tidak menuntun kepada tindakan -tindakan ekstrem tetapi menuntun ke Kebenaran tertinggi .

namo buddhaya,terima kasih yg besar atas haryono yg sgt peduli ttg ini, saya sgt senang jika teman2 ikut juga memberi pandangan, point 8jln utama adalah point yg baik,maaf yg saya ingin adalah langkah nyata yg dpt dilakukan semua umat manusia tanpa mengenal agama,ras,tempat dll yg dpt langsung mengurangi efek pemanasan global tanpa membuat struktur ekonomi tdk berhenti,krn buddha mengajarkan kita kebijaksanaan dlm menyelesaikan masalahan, masalah ini tantangan besar utk umat beragama,tp semua struktur yg ada hrs tetap berjln,terima kasih, namo buddhaya,saya ingin yg menjawab sebyk keanggotan forum ini, bahkan lebih, ayo inilah karma baik krn kita ditantang utk mencari pemikiran yg benar/pandangan yg benar dll.

namo buddhaya, siapapun yg melihat topik ini, tolong diberi tanggapannya,krn hal ini sgt ptg,secara lgs pemanasan global meningkatkan tingkat kegempaan spt dinegara kita dr jumlah dan besaran gempa tersebut, juga kita belajar utk berani memberi tanggapan, terima kasih, salam dlm dharma namo buddhaya