Saya memiliki sebuah buku saku yang sudah hilang sampulnya...
Sehingga tidak saya temukan, apa judulnya & siapa nama penulisnya....
Buku ini diberikan oleh ayah kepada kakak saya kemudian diberikan pada saya.
Ada 4 bab dalam buku ini :
1. Mengapa bermeditasi.
2. Faedah meditasi.
3. Persiapan untuk belajar meditasi.
4. Obyek meditasi.
Secara berurutan saya akan mencoba menuliskannya disini.
Semoga bermanfaat...
1. MENGAPA BERMEDITASI?
Banyak dijumpai di dunia ini seseorang yang mencari sesuatu, selalu mencari-cari, tetapi mereka ini tidak dapat menjumpainya.
Diantaranya ada pula yang tidak mengetahui apa yang sedang dicari.
Juga sering dijumpai pula mereka ini tidak tahu bahwa yang dicari itu adalah ketenangan batin dan keselarasan hidup.
Mereka selalu merasa bingung, banyak menjumpai kekacauan dan kekalutan batin.
Diserang oleh bermacam-macam perasaan yang tidak memuaskan, atau yang kurang menyenangkan hatinya.
Secara singkat mereka ini tidak mendapatkan ketenangan batin dan kesejahteraan dalam hatinya.
Kebanyakan mereka ini menempuh cara yang salah untuk mendapatkan ketenangan batin dan keselarasan hidup ini.
Mereka cenderung melihat dan mencari di luar diri sendiri.
Sebenarnya dunia ini merupakan sumber semua kegelisahan.
Mereka mencari penyelesaian persoalan di dalam keluarganya, di dalam pekerjaannya atau didalam pergaulan, dsb.
Dengan beranggapan kalau dapat merubah keadaan sekelilingnya akan menjadi tenang dan bahagia.
Sekarang telah banyak dijumpai orang yang telah berpaling,
yaitu menujukan perhatiannya kepada sumber yang sebenarnya dari kebahagiaan dan kegelisahan, yaitu "PIKIRANNYA SENDIRI".
Menujukan perhatian ke dalam diri sendiri, terutama kepada "PIKIRAN",
Inilah yang dinamakan dengan "MEDITASI"
Dewasa ini meditasi telah banyak dipraktekkan oleh orang2 dari berbagai tingkatan bangsa dan agama. Mengapa demikian?
Karena pikiran itu dapat bekerja tanpa memakai corak bangsa atau agama tertentu.
Jadi tugas meditasi yaitu mengerti atau menghayati sifat pikiran di dalam kehidupan sehari-hari.
Pikiran adalah kunci kebahagiaan, sebaliknya juga merupakan sumber penderitaan / malapetaka.
Untuk mengetahui dan mengerti perihal pikiran dan menggunakannya dengan seksama tidak ada hubungannya dengan agama.
Jadi meditasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang tanpa menghiraukan corak agamanya.
( bersambung ke Faedah meditasi-------> )
Sehingga tidak saya temukan, apa judulnya & siapa nama penulisnya....
Buku ini diberikan oleh ayah kepada kakak saya kemudian diberikan pada saya.
Ada 4 bab dalam buku ini :
1. Mengapa bermeditasi.
2. Faedah meditasi.
3. Persiapan untuk belajar meditasi.
4. Obyek meditasi.
Secara berurutan saya akan mencoba menuliskannya disini.
Semoga bermanfaat...
1. MENGAPA BERMEDITASI?
Banyak dijumpai di dunia ini seseorang yang mencari sesuatu, selalu mencari-cari, tetapi mereka ini tidak dapat menjumpainya.
Diantaranya ada pula yang tidak mengetahui apa yang sedang dicari.
Juga sering dijumpai pula mereka ini tidak tahu bahwa yang dicari itu adalah ketenangan batin dan keselarasan hidup.
Mereka selalu merasa bingung, banyak menjumpai kekacauan dan kekalutan batin.
Diserang oleh bermacam-macam perasaan yang tidak memuaskan, atau yang kurang menyenangkan hatinya.
Secara singkat mereka ini tidak mendapatkan ketenangan batin dan kesejahteraan dalam hatinya.
Kebanyakan mereka ini menempuh cara yang salah untuk mendapatkan ketenangan batin dan keselarasan hidup ini.
Mereka cenderung melihat dan mencari di luar diri sendiri.
Sebenarnya dunia ini merupakan sumber semua kegelisahan.
Mereka mencari penyelesaian persoalan di dalam keluarganya, di dalam pekerjaannya atau didalam pergaulan, dsb.
Dengan beranggapan kalau dapat merubah keadaan sekelilingnya akan menjadi tenang dan bahagia.
Sekarang telah banyak dijumpai orang yang telah berpaling,
yaitu menujukan perhatiannya kepada sumber yang sebenarnya dari kebahagiaan dan kegelisahan, yaitu "PIKIRANNYA SENDIRI".
Menujukan perhatian ke dalam diri sendiri, terutama kepada "PIKIRAN",
Inilah yang dinamakan dengan "MEDITASI"
Dewasa ini meditasi telah banyak dipraktekkan oleh orang2 dari berbagai tingkatan bangsa dan agama. Mengapa demikian?
Karena pikiran itu dapat bekerja tanpa memakai corak bangsa atau agama tertentu.
Jadi tugas meditasi yaitu mengerti atau menghayati sifat pikiran di dalam kehidupan sehari-hari.
Pikiran adalah kunci kebahagiaan, sebaliknya juga merupakan sumber penderitaan / malapetaka.
Untuk mengetahui dan mengerti perihal pikiran dan menggunakannya dengan seksama tidak ada hubungannya dengan agama.
Jadi meditasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang tanpa menghiraukan corak agamanya.
( bersambung ke Faedah meditasi-------> )