‘Karma’ adalah properti dari pikiran yg paling kuat di dunia.
Pikiran bermoral memunculkan karma baik dan pikiran tak-bermoral memunculkan karma buruk.
Karma-karma ini dirambatkan dari suatu kesadaran ke kesadaran berikutnya dan semuanya ada pada arus batin.
Pada saat menjelang ajal, miliaran karma yg ada pada arus batin bersaing satu dengan yg lain untuk mendapatkan kesempatan mengkondisiskan munculnya kehidupan yg akan datang.
Pada saat kematian, karma yg berhasil berbuah akan mulai menghasilkan kesadaran hasil, faktor-faktor batin yg berhubungan dan materi hasil-karma sehingga terbentuklah kehidupan baru di alam yg sesuai.
Pada saat kematian dan kelahiran kembali, setelah padamnya kesadaran kematian pada kehidupan yg lalu, kesadaran kelahiran kembali muncul di kehidupan baru tanpa ada jeda pada arus batin.
Jadi semua karma dan properti lainnya yg ada pada arus di kehidupan sebelumnya akan dirambatkan pada arus batin kehidupan yg baru.
Jika seorang terlahir sebagai seorang manusia, mentalitas, temperamen, dan sikap akan kurang lebih sama seperti ketika menjadi manusia di kehidupan sebelumnya.
Karma-karma dirambatkan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya pada arus batin dengan cara yg sama.
Karma akan membuahkan hasil bilamana mereka mempunyai kesempatan berbuah.
_Karma akan membuahkan hasil yg setara dengannya._
_Karena anda menanam benih maka anda akan memperoleh buahnya._
_Siapa yg berbuat baik akan menerima yg menyenangkan._
_Siapa yg berbuat buruk akan menerima yg tidak menyenangkan._
Semua makhluk hidup dikondisikan oleh karmanya masing-masing. Nasib mereka berbeda, karena mereka mempunyai karma yg berbeda.
Bagaimana cara karma selalu muncul dan bagaimana cara mereka selalu membuahkan hasil ditentukan oleh “Hukum Karma”.
Dengan bantuan Hukum Karma kita bisa menerangkan secara logis perbedaan nasib seseorang dan juga banyaknya masalah hidup yg dialami.
Hukum Karma adalah hukum alam yg bekerja sesuai dengan bidangnya.
Dia tidak memberikan perlakuan istimewa pada yg kaya atau yg miskin.
Ketika suatu karma telah matang dan mempunyai kesempatan berbuah, tidak ada seorang pun yg bisa menghentikannya.
Pikiran bermoral memunculkan karma baik dan pikiran tak-bermoral memunculkan karma buruk.
Karma-karma ini dirambatkan dari suatu kesadaran ke kesadaran berikutnya dan semuanya ada pada arus batin.
Pada saat menjelang ajal, miliaran karma yg ada pada arus batin bersaing satu dengan yg lain untuk mendapatkan kesempatan mengkondisiskan munculnya kehidupan yg akan datang.
Pada saat kematian, karma yg berhasil berbuah akan mulai menghasilkan kesadaran hasil, faktor-faktor batin yg berhubungan dan materi hasil-karma sehingga terbentuklah kehidupan baru di alam yg sesuai.
Pada saat kematian dan kelahiran kembali, setelah padamnya kesadaran kematian pada kehidupan yg lalu, kesadaran kelahiran kembali muncul di kehidupan baru tanpa ada jeda pada arus batin.
Jadi semua karma dan properti lainnya yg ada pada arus di kehidupan sebelumnya akan dirambatkan pada arus batin kehidupan yg baru.
Jika seorang terlahir sebagai seorang manusia, mentalitas, temperamen, dan sikap akan kurang lebih sama seperti ketika menjadi manusia di kehidupan sebelumnya.
Karma-karma dirambatkan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya pada arus batin dengan cara yg sama.
Karma akan membuahkan hasil bilamana mereka mempunyai kesempatan berbuah.
_Karma akan membuahkan hasil yg setara dengannya._
_Karena anda menanam benih maka anda akan memperoleh buahnya._
_Siapa yg berbuat baik akan menerima yg menyenangkan._
_Siapa yg berbuat buruk akan menerima yg tidak menyenangkan._
Semua makhluk hidup dikondisikan oleh karmanya masing-masing. Nasib mereka berbeda, karena mereka mempunyai karma yg berbeda.
Bagaimana cara karma selalu muncul dan bagaimana cara mereka selalu membuahkan hasil ditentukan oleh “Hukum Karma”.
Dengan bantuan Hukum Karma kita bisa menerangkan secara logis perbedaan nasib seseorang dan juga banyaknya masalah hidup yg dialami.
Hukum Karma adalah hukum alam yg bekerja sesuai dengan bidangnya.
Dia tidak memberikan perlakuan istimewa pada yg kaya atau yg miskin.
Ketika suatu karma telah matang dan mempunyai kesempatan berbuah, tidak ada seorang pun yg bisa menghentikannya.