Dharma Discussion Forum

please join us

Join the forum, it's quick and easy

Dharma Discussion Forum

please join us

Dharma Discussion Forum

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Dharma Discussion Forum

Forum Buddhis Indonesia


2 posters

    Menghadapi orang tua yang ingin menang sendiri dan selalu membandingkan satu dan yang lainnya.....

    avatar
    bianca
    New Member
    New Member


    Jumlah posting : 1
    Points : 4
    Join date : 06.01.11

    Menghadapi orang tua yang ingin menang sendiri dan selalu membandingkan satu dan yang lainnya..... Empty Menghadapi orang tua yang ingin menang sendiri dan selalu membandingkan satu dan yang lainnya.....

    Post by bianca Thu Jan 06, 2011 3:14 am

    Saya memiliki masalah yang amat pelik sekali, hampir tidak ada solusi. Saya memiliki ibu yang sangat keras hati, dia merupakan anak tunggal. Yang sejak dulu ceritanya dia selalu terdepan diantara teman2nya. Dan memiliki suami yang memiliki jabatan tinggi serta memiliki ratusan anak buah. Namun saat ini sang suami telah tiada dan tidak ada lagi namanya anak buah. Dan dampaknya mulai terlihat sedikit demi sedikit. Yang mana saya sebagai anak bungsu dengan perbedaan 10 tahun dari kakak diatas saya merasa amat sangat tertekan. Ibu saya selau saja membanding-bandingkan saya dengan kakak-kakak diatas saya dalam semua hal kehidupan. Padahal mereka secara pribadi tidak menyukai perilaku ibu saya, namun di depan ibu saya mereka amat sangat bisa mengambil hatinya sehingga ibu saya sangat percaya serta mengaguminya walaupun mereka melakukan kesalahan yang amat fatal.

    Setiap mereka melakukan kesalahan terhadap saya, ibu selalu membelanya. Namun bila saya melakukan kesalahan kecil saja, saja diwajibkan HARUS meminta maaf yang sebesar-besarnya. Nanun terkadang yang anehnya, mereka yang melakukan salah, saya diwajibkan HARUS meminta maaf pada mereka. Saya berfikir apa mungkin karena saya ini anak bungsu yang tidak pernah mengerti akan kehidupan, sehingga mereka seenaknya saja berbuat semaunya. Entah apa yang harus saya lakukan, saat ini saya harus tinggal dengan ibu saya. Namun ibu saya selalu bercerita akan kebaikan kakak saya yang padahalnya mereka hanya untuk menyenangkan ibu saya sesaat. Saya tidak mengerti akan hidup ini. Saya orangnya terbuka bila saya tidak suka sesuatu ya saya bilang tidak, saya tidak bisa bermanis muka seperti kakak saya. Sepertinya dimata ibu saya adalah anak sial, anak durhaka, anak tidak pernah mengerti akan kemauan orang tua, apa lagi yang harus saya lakukan dan perbuat. Mohon sekali pencerahannya.
    co_ols
    co_ols
    Admin
    Admin


    Male Sagittarius Jumlah posting : 1561
    Points : 3071
    Join date : 31.03.09
    Lokasi : JAPAN ( JAkarta PANas )

    Menghadapi orang tua yang ingin menang sendiri dan selalu membandingkan satu dan yang lainnya..... Empty Re: Menghadapi orang tua yang ingin menang sendiri dan selalu membandingkan satu dan yang lainnya.....

    Post by co_ols Tue Jan 11, 2011 1:48 am

    dear beanca

    memang sulit memahami keinginan/kemauan orang lain walaupun orang lain itu ibu sendiri, bahkan kembar sekalipun kadang tak bisa memahami keinginan/kemauan kembarannya.

    ketika ibu anda membanding2kan memang akan terasa menyakitkan bagi bianca, nah inilah yg disebut dengan penderitaan (dukkha), bianca renungkan saja kalau yg bianca alami pada saat itu adalah penderitaan namun bianca jangan sampai terseret pada perasaan itu, sebab bila bianca mengikuti perasaan itu, itulah yg sesungguhnya membuat bianca tertekan.


    bianca wrote:
    Setiap mereka melakukan kesalahan terhadap saya, ibu selalu membelanya. Namun bila saya melakukan kesalahan kecil saja, saja diwajibkan HARUS meminta maaf yang sebesar-besarnya. Nanun terkadang yang anehnya, mereka yang melakukan salah, saya diwajibkan HARUS meminta maaf pada mereka.

    bianca, tampaknya ibu anda menggunakan kacamata "adik harus nurut dan menghirmati kakaknya",
    dalam ajaran sang buddha, beliau juga menekankan hal yg sama dimana junior harus menghormati senior (dalam hal senioritas sangha), tampaknya ibu anda mencoba menerapkan hal yg sama namun sayangnya ibu anda tidak cukup bijaksana dalam pelaksanaannya sehingga bagi anda ibu anda itu tidak adil. untuk hal ini bianca bersabar dan maklumi saja kekurangan ibu anda ini.


    bianca wrote:
    Saya orangnya terbuka bila saya tidak suka sesuatu ya saya bilang tidak, saya tidak bisa bermanis muka seperti kakak saya. Sepertinya dimata ibu saya adalah anak sial, anak durhaka, anak tidak pernah mengerti akan kemauan orang tua, apa lagi yang harus saya lakukan dan perbuat. Mohon sekali pencerahannya.
    mungkin karna ada kejujuran bianca yg tanpa bianca sadari membuat hati ibu terluka.

    bianca, sejak kecilpun sayapun mempunyai sifat yg seperti anda menyukai kejujuran, dan paling tidak bisa berbohong, believe it or not, ketika kecil bila saya disuruh berbohong ada perasaan tertekan didalam hati saya dan jiwa saya memberontak, pikiran saya secara reflek menolak berkata bohong. Namun dalam perjalanan hidup akhirnya saya memahami terkadang tidak sepenuhnya berkata jujur itu baik hasilnya, terkadang kejujuran harus dibayar dengan kekecewaan dan penderitaan baik untuk orang lain bahkan juga untuk diri sendiri, karna itu hal yg lebih penting dari pada kejujuran adalah kebijaksanaan.

    Sang Buddha memang mengajarkan menghindari berkata bohong namun sang buddha tidak pernah mengajarkan jadilah manusia yg selalu jujur dan berterus terang.
    Jujur itu baik namun bijaksana jauh lebih baik.

    mengenai anak sial dan anak durhaka, tidak ada seorangpun yg bisa menentukan sial atau durhakanya seseorang, bahkan seorang ibu sekalipun tak bisa memvonis anaknya durhaka walaupun mungkin mulutnya sendiri yg memvonisnya seperti itu.
    kalau saya melihat sepertinya bianca sendiri yg merasa bianca seperti itu dimata ibu anda. jadi sebaiknya bianca buang jauh2 pikiran seperti itu karna pikiran seperti itulah yg membuat bianca tertekan.

    bianca jalani saja hari2 bianca dengan sewajarnya,
    agar bianca tidak tertekan coba bianca pilih 1 dari 2 cara ini:
    - yg pertama, abaikan perasaan2 yg membuat bianca tertekan terutama perasaan yg datangnya dari pemikiran sepihak bianca sendiri.
    - cara yg kedua, amati perasaan2 yg membuat bianca tertekan, namun cukup amati saja jangan sampai terseret oleh perasaan tsb.

    semoga pendapat dari saya dapat berguna dan bermanfaat untuk bianca.

    salam

      Waktu sekarang Thu May 02, 2024 10:26 pm