Dasar - Dasar Fotografi

Dasar-dasar Fotografi


Fotografi adalah suatu seni melukis dengan cahaya, jadi faktor cahaya merupakan unsur terpenting dalam seni fotografi,untuk melakukan suatu pemotretan, satu hal yang mutlak diperlukan adalah cahaya. Baik cahaya yang tampak seperti pemotretan biasa ataupun cahaya yang tidak tampak seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen.

Jumlah cahaya yang digunakan untuk membentuk suatu gambar tergantung pada Kepekaan media (ASA/ISO), Kecepatan/Shutter Speed dan Diafragma.

bersambung.....

Fotografi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu: photos adalah cahaya, sinar. Sedang graphein berarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya.Karena dalam membuat gambar kita mengguanakan alat kamera maka sudah tentu kita harus benar-benar menguasai alat tersebut juga beberapa teknik dasarnya.

bersambung...

di dalam dunia fotografi terdapat istilah-istilah seperti:
1. Diafragma / Bukaan Lensa
2. Fokus / Titik Api
3. Lensa
4. Kecepatan Rana / Shutter Speed
5. Pencahayaan / ISO
6. Komposisi
7. Ruang Tajam / Deep Of Field
8. Macro
9. dll masih banyak lagi...

yang pertama-tama kita bahas adalah, Kameranya dulu...

1 Digital Kamera

di jaman sekarang ini tehnologi digital kamera sudah semakin maju dan berkembang, dan seiring dengan majunya tehnologi digital kamera tersebut harga-harga kamera pun sudah semakin terjangkau...

kamera sendiri terbagi menjadi beberapa jenis :
a. Kamera Digital Saku / Pocket
Kamera ini umumnya berbentuk kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku celana atau saku baju, modelnya simple, dan pengoperasiannya juga tergolong mudah, cocok untuk kebutuhan praktis, contohnya : Canon Ixus, Powershoot, Sony T Series, Nikon Coolpix, dll
b. Kamera Digital Prosummer
Bentuk kamera ini lebih besar dari pada kamera saku, dan biasanya rentang lensanya lebih panjang di banding kamera saku yang hanya mempunyai rentang lensa 3 X, untuk kelas prosumer, rentang lensa bisa mencapai 12 X bahkan ada yang mencapai 18 X, kamera jenis ini termasuk awal untuk melangkah menuju kamera DSLR, contohnya : Canon SX1, Kodak Z812, Panasonic Lumix FZ 18, dll masih banyak lagi yang lainnya

bersambung....

wah, terusin ko kebetulan aku suka photo2 juga hehehe... udah ikutan NGI belum?

Tahu gak gimana cara cetak photo supaya awet dan printer apa yang paling bagus untuk cetak photo? mohon rekomendasinya donk... tq.

Ngi apa tuh? Klo mo cetak photo lebih baik ke kodak, ato fuji film, klo pake printer sendiri di rumah, biasanya tidak awet warnanya, saya pake printer hp, terus terang tidak memuaskan untuk durability warnanya, canon masi lebi unggul, saran saya kalo pake printer sendiri setelah jadi fotonya nanti di laminating, supaya warnanya lebi awet

oh, NGI adalah national geographic indonesia khusus para fotografer kalo mau gabung, saya si cuma iseng aja. thanks ya..

lanjutkan yah....

c. Kamera Digital Single Lens Reflex.
kamera ini lebih di kenal orang dengan sebutan kamera DSLR, bentuk kamera ini tentunya lebih besar dari kamera saku dan prosummer, kelebihan dari kamera jenis ini, kita bisa mengganti lensanya sesuai dengan yang kita mau, kamera DSLR masih di bagi lagi kelas-kelasnya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsinya yaitu sbb :
- Kelas Entry Level, banyak di gunakan oleh pemula yang ingin mulai mendalami dunia fotografi ataupun sekedar hobby... contohnya : Canon EOS 400, EOS 1000, Nikon D60, D40, Sony A200 dll... mengenai harganya kisaran 4 jutaan sampai 10 jutaan, pengoperasiannya mudah di mengerti bagi pemula..
- Kelas Semi Pro, untuk yang ingin lebih serius mempelajari fotografi lebih dalam, contohnya Canon EOS 500, Nikon D200, D90, Sony A700, dll... harganya kisaran 9 jutaan sampai 20 jutaan, pengoperasiannya lebih banyak variasi dibanding entry level
- Kelas Profesional, biasanya di gunakan oleh fotografer profesional, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah..., pengoperasiannya lebih rumit bagi pemula.. contohnya : Canon EOS 5D, EOS 1D Mark III, Nikon D3X, Sony A900, dll

D. Kamera Medium Format & Large Format
Nah kalo yang ini saya belum mengerti hehehe

lani wrote:oh, NGI adalah national geographic indonesia khusus para fotografer kalo mau gabung, saya si cuma iseng aja. thanks ya..

oo... thanks infonya...
lani ikut gabung?
sementara aku baru member di fotografer.net, yah cuma buat iseng upload hasil karya aja, dan member di alpharian.
tapi kebanyakan aku nimbrung di forum ddf ini hehehe....
Lani suka fotografi juga or suka di foto-foto? hehehe...

2. Diafragma

Diafragma atau sering di sebut bukaan lensa yang berarti lubang bukaan dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan f/2,8-f/4-f/5,6-f/8-f/11-f/16-f/22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda, Angka kecil yang di tunjukkan oleh kamera berarti bukaan lensanya besar alias cahaya yang masuk banyak, dan kebalikannya kalau angka besar yang di tunjukkan oleh kamera berarti bukaan lensanya kecil alias cahaya yang masuk kurang . Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur).
Efeknya, makin besar bukaan,maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus. Banyak cara dan tujuan penggunaan/pemilihan diafragma, yg antara lain akan jelas mempengaruhi konteks dari foto yg kita buat.


berlanjut.....

lani ikut gabung?
sementara aku baru member di fotografer.net, yah cuma buat iseng upload hasil karya aja, dan member di alpharian.
tapi kebanyakan aku nimbrung di forum ddf ini hehehe....
Lani suka fotografi juga or suka di foto-foto? hehehe...[/quote]

Hehehe... gabungnya jadi member juga ;p baru upload satu foto hehehe http://fotokita.net/browse/member/lani silakan kalo mau liat tapi udah lama banget ga upload photo hehehe...
Hahaha... justru suka foto2 sendiri kalo orang yang foto malah jadi gak bisa gaya tapi kalo foto sendiri suka narsis huahaha...

klo mau lihat foto-foto ku silahkan klik di sini aja deh hehehe
www.fotografer.net/isi/galeri/index.php?searchid=3&katacari=158545
hasilnya masih biasa saja masih jauh dari sempurna dibanding rekan-rekan lain yang lebih senior hehehe...

wuih... fotonya keren-keren

kasih link2 fotonya kesini donk biar bisa langsung keliatan disini... soalnya aku ga bisa liat langsung cuma bisa liat tumbnailnya aja, jadi nanti semua member DDF bisa liat langsung tanpa perlu repot2 regis dulu fotographer.net

bikin tread baru aja yah link2 gambarnya, kasih judul aja "hasil karya (nama kalian)"

cara nongolin kesini tau kan caranya... tinggal kasih kode :

Code:

[img]link_alamat_gambarnya[/img]

hasil foto lani bisa diliat langsung

boleh ku tongolin disini yah lan? soalnya ada yg mau kutanyakan

Code:

[img]http://fotokita.net//fkphotos/651232084148_4215393_n.jpg[/img]

hasil fotonya bagus lan kombinasi warna putih dengan sedikit hijau daun... tapi koq rasanya ada yg kurang yah, sepertinya pencahayaannya kurang... sorry yah lan aku kasih pendapat, sapa tau nanti Johannes bisa kasih kamu trik2 dan teknik2 fotografer profesional, saoalnya aku liat hasil foto2 Jo walau baru kulihat gambar kecilnya aja tapi aura profesional fotografernya sudah terlihat jelas hehehhhh...

nah balik ke foto merpatinya lani, koq aku merasa hasil foto lani kurang pencahayaan. Dan aku liat itu kenapa yah background gedung, bohlam, dan dedaunan jadi ngeblur. Apa karna autofocusnya yg mengarah ke burung tsb jadi bagian yg tidak fokus otomatis blur.

ini satu lagi hasil karya Lani mau kutanyakan,

Code:

[img]http://fotokita.net//fkphotos/811244297256_4652244_n.jpg[/img]

nah yg ini fokusnya kurang sekali malah pada bunga ungu kuning sama sekali tak terlihat goretan yg menandakan itu bunga yg betul2 bunga, koq jadi terlihat seperti bunga imitasi. begitu juga permukaan airnya tidak tampak hidup, air baru terlihat jelas yg diatas daun.

sepertinya lani mengambil objek nya terlalu dekat yah? atau barangkali menggunakan digital zoom yg dimaksimalkan yah lan? kalau benar demikian kalau boleh kusarankan sebaiknya jangan gunakan digital zoom karna setahuku itu cuma trik software yg mensimulasi untuk memperbesar gambar, kalau memang terpaksa mau pakai digital zoom usahakan maksimal 2x saja tidak lebih dari itu, untuk hasil terbaik sebaiknya sama sekali tidak menggunakan digital zoom, zoom nya sebaiknya kamu lakukan dengan komputer, lakukan pembesaran gambar dengan Adobed photoshop dan ACDSee terbaru, kedua software tsb sangat bagus untuk memperbesar gambar hingga 4x tanpa mengurangi kualitas grafisnya.

Nah kalo kamera digitalmu punya optical zoom, manfaatkan lensa pembesar tersebut hasilnya pasti jauh lebih baik dibanding digital zoom. ini sedikit saran dari saya silakan Master Jo memberikan advicenya...

oh iya tambahan untuk Lani, coba deh kamu berikan efek riak air, jadi sebelum kamu potret kamu cemplungkan kerikil kecil sehingga airnya bergelombang lalu segera kamu foto, itu pasti bagus sekali kalau difoto. silakan kamu bereksperimen untuk menghasilkan efek2 yg berbeda dari objek yg sama.

Johanes wrote:
- Kelas Entry Level, banyak di gunakan oleh pemula yang ingin mulai mendalami dunia fotografi ataupun sekedar hobby... contohnya : Canon EOS 400, EOS 1000, Nikon D60, D40, Sony A200 dll... mengenai harganya kisaran 4 jutaan sampai 10 jutaan,

ck ck ck.... harganya booo.... berarti kalo beli yg sejutaan mah mendingan beli SE K800 aja yah kualitasnya ga jauh beda

Johanes wrote:
- Kelas Semi Pro, untuk yang ingin lebih serius mempelajari fotografi lebih dalam, contohnya Canon EOS 500, Nikon D200, D90, Sony A700, dll... harganya kisaran 9 jutaan sampai 20 jutaan,

pilih motor baru apa kamera yah

Johanes wrote:
- Kelas Profesional, biasanya di gunakan oleh fotografer profesional, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah...,

kapan wa bisa jadi profesional kalo harganya selangit gitu , batal jadi fotografer dah gw jadi tukang foto keliling aja hehehehhh........

co_ols wrote:ck ck ck.... harganya booo.... berarti kalo beli yg sejutaan mah mendingan beli SE K800 aja yah kualitasnya ga jauh beda

se k800, memang salah satu hp kamera terbaik yg pernah gw buktiin sendiri... Hasilnya sekelas kamera digital saku beneran cuma minus optical zoom doang, feature2nya sudah cukup komplite... Untuk sebuah kamera digital saku. Cuma klo feature jangan dibandingkan dengan prosumer yg ada mode manualnya, klo hasil boleh aja dibandingkan dgn kamera apa aja yg sebanding mega pixelnya tergantung tehnik capturenya.

co_ols wrote:nah balik ke foto merpatinya lani, koq aku merasa hasil foto lani kurang pencahayaan. Dan aku liat itu kenapa yah background gedung, bohlam, dan dedaunan jadi ngeblur. Apa karna autofocusnya yg mengarah ke burung tsb jadi bagian yg tidak fokus otomatis blur.

klo bole aku kasi dikit komentar mengenai foto merpatinya lani, memang di area fokus burungnya sendiri agak kurang pencahayaannya, itu dikarenakan angle yang diambil dari bawah sehingga menyebabkan sedikit kena backlight, untuk menyiasatinya mungkin bisa dinaikkan exposurenya jadi +2 kalo pake kamera yang ada manualnya, kalo yang gak ada usahakan blitznya nyala pada kondisi tsb, klo mengenai bagian belakangnya blur, memang dikarenakan pada waktu take fokusnya diarahkan ke burung tsb maksudnya burung tsb yang menjadi point of interest dari foto tsb, klo menurutku, blurnya masih kurang jadi poinya juga jadi kurang mengena, yang melihat foto tsb jadi gak cuma peratiin burungnya saja tapi juga terganggu sama background yang cukup rame seperti daun, lampu dll, mungkin itu saja dulu komentar dari saya hehehe...

co_ols wrote:ini satu lagi hasil karya Lani mau kutanyakan,

nah yg ini fokusnya kurang sekali malah pada bunga ungu kuning sama sekali tak terlihat goretan yg menandakan itu bunga yg betul2 bunga, koq jadi terlihat seperti bunga imitasi. begitu juga permukaan airnya tidak tampak hidup, air baru terlihat jelas yg diatas daun.

sepertinya lani mengambil objek nya terlalu dekat yah? atau barangkali menggunakan digital zoom yg dimaksimalkan yah lan? kalau benar demikian kalau boleh kusarankan sebaiknya jangan gunakan digital zoom karna setahuku itu cuma trik software yg mensimulasi untuk memperbesar gambar, kalau memang terpaksa mau pakai digital zoom usahakan maksimal 2x saja tidak lebih dari itu, untuk hasil terbaik sebaiknya sama sekali tidak menggunakan digital zoom, zoom nya sebaiknya kamu lakukan dengan komputer, lakukan pembesaran gambar dengan Adobed photoshop dan ACDSee terbaru, kedua software tsb sangat bagus untuk memperbesar gambar hingga 4x tanpa mengurangi kualitas grafisnya.

Nah kalo kamera digitalmu punya optical zoom,

oh iya tambahan untuk Lani, coba deh kamu berikan efek riak air, jadi sebelum kamu potret kamu cemplungkan kerikil kecil sehingga airnya bergelombang lalu segera kamu foto, itu pasti bagus sekali kalau difoto. silakan kamu bereksperimen untuk menghasilkan efek2 yg berbeda dari objek yg sama.

foto nyang ini memang agak aneh nih, apakah foto ini masih hasil asli dr kamera ato uda di utak atik pake software di kompi? Untuk obyek sudah bagus, simple, menarik, komposisi juga ok, sayang semua out of fokus, seharusnya di fokuskan ke bunganya saja, dan background daunnya dibuat agak ngeblur.

Johanes wrote:klo mengenai bagian belakangnya blur, memang dikarenakan pada waktu take fokusnya diarahkan ke burung tsb maksudnya burung tsb yang menjadi point of interest dari foto tsb, klo menurutku, blurnya masih kurang jadi poinya juga jadi kurang mengena, yang melihat foto tsb jadi gak cuma peratiin burungnya saja tapi juga terganggu sama background yang cukup rame seperti daun, lampu dll, mungkin itu saja dulu komentar dari saya hehehe...

o begitu... berarti seorang fotografer juga harus jeli yah dalam memilih background yg sesuai dan intinya backgroundnya jangan mencolok/keramean agar tidak mengganggu objek fotonya yah.
Tapi kalo seandainya saya memang ingin backgroundnya seperti itu (rame) dan saya maunya semuanya (baik burung maupun background termasuk bohlamnya) bisa tampil tajam (fokus) itu bisa gak? rasanya cuma kamera yang harganya puluhan juta kali yah yg bisa tampil perfect seperti yg kita mau...

co_ols wrote:

Johanes wrote:klo mengenai bagian belakangnya blur, memang dikarenakan pada waktu take fokusnya diarahkan ke burung tsb maksudnya burung tsb yang menjadi point of interest dari foto tsb, klo menurutku, blurnya masih kurang jadi poinya juga jadi kurang mengena, yang melihat foto tsb jadi gak cuma peratiin burungnya saja tapi juga terganggu sama background yang cukup rame seperti daun, lampu dll, mungkin itu saja dulu komentar dari saya hehehe...

o begitu... berarti seorang fotografer juga harus jeli yah dalam memilih background yg sesuai dan intinya backgroundnya jangan mencolok/keramean agar tidak mengganggu objek fotonya yah.
Tapi kalo seandainya saya memang ingin backgroundnya seperti itu (rame) dan saya maunya semuanya (baik burung maupun background termasuk bohlamnya) bisa tampil tajam (fokus) itu bisa gak? rasanya cuma kamera yang harganya puluhan juta kali yah yg bisa tampil perfect seperti yg kita mau...

kebalik bro kalo mau yang semua fokus justru yang paling mudah dan hampir semua kamera digital bisa melakukannya, dan justru yang kamera/lensa yang bisa mengisolasi objek yang kita mau itu yang mahal bro

Johanes wrote:kebalik bro kalo mau yang semua fokus justru yang paling mudah dan hampir semua kamera digital bisa melakukannya, dan justru yang kamera/lensa yang bisa mengisolasi objek yang kita mau itu yang mahal bro

o kebalik yah... hehehehhh, kalo gitu saya ga jadi beli yg mahal deh soalnya saya lebih suka gambar yg semuanya fokus dan tajam.

wow... thanks komennya untuk hasil photo yang aku upload.

Hehehe... itu emang ga aku otak-atik langsung dari kamera aku upload ajah... terus pas ngambil juga di zoom. Jeli ya merhatiinya

Kameraku cuma berkapasitas 6 mega pixel, pengin ganti nih yang lebih canggih dan agak gedean dikit hehehe... tapi kok harganya muahal-muahal..

ternyata jadi fotografer itu banyak sekali ya yang harus diperhatikan fiuh... aku malah pengin buka studio kecil-kecilan hanya saja tekhnik memotret serta pengolahan photonya masih harus banyak belajar. Untunglah Ko Yohanes buka forum ini (dasar2 fotografi) thanks banget nih jadi bisa tanya-tanya hehehe

Bukanya mungkin juga aku fokus untuk daerah pedesaan, dari print photo lalu belajar terus belajar

Tekhnik blur juga belum paham bener nih... hah masih harus banyak belajar

Ok, thanks Ko Iwan:) Untuk selanjutnya aku akan memperhatikannya, Hmm pantesan kaga pernah kepilih untuk jadi favorit yah di NGI la wong masih ngasal dan belum diotak-atik hehehe...

Ok sampe mana yah.... tak lanjutkan yah... mau bahas apa lagi ya...
oh ya ini aja...
3. Rana/Kecepatan/shutter speed
Rana adalah tirai yang bergerak turun naik di dalam kamera yang berfungsi untuk mengatur berapa lama film hendak disinari. Rana memiliki satuan sbb ....1/4,1/8,1/15,1/30,1/60,1/125...dst Besar kecilnya satuan rana dapat ditentukan sendiri dengan mengatur besar dan kecilnyanya satuan rana dan juga besarnya diafragma.

1/semakin besar angkanya maka semakin cepat speednya buka tutup tirainya, dan kebalikannya 1/semakin kecil angkanya maka semakin lama tirainya terbuka untuk tutup kembali, jadi logikanya kalau kita pakai speed lambat, maka tirainya akan terbuka cukup lama untuk masuk cahaya, efeknya foto lebih terang, namun kekurangannya kamera tidak boleh getar sama sekali, kalau ada getar sudah pasti hasilnya jelek, dan kebalikannya kalau kita pakai speed cepat, maka tirai akan bergerak cepat buka tutup, jadi kalau kondisinya minim cahaya sudah tentu hasilnya akan kurang pencahayaan untuk itu di butuhkan cahaya bantuan seperti flash dll,
fungsi shutter speed ini banyak di gunakan untuk efek-efek gerak, dan juga untuk mengambil foto objek yang bergerak.

bersambung...