Dua minggu yang lalu, saya pindah dari kamar hotel,
ke sebuah rumah mewah bergaya minimalis dengan pemandangan yang sangat indah,
pohon2 yang rindang dan permadani rumput hijau, warna kesukaan saya.
Rumah dan isinya serta fasilitas penunjang, seperti pembantu rumah tangga, tukang kebun,
Sopir dan mobil, semua adalah fasilitas yang disepakati oleh partner kerja saya.
Jadi, semua ini bukan milik saya, karena sayapun tidak berniat menetap di kota ini.
Pada sore hari ke dua, seorang wanita lewat dan menyapa ramah,
kami ngobrol sejenak, kemudian saya tahu bahwa dia tetangga dibelakang kawasan ini.
Ia mengagumi rumah indah ini……
Sore hari ke tiga, saya jalan-jalan ditemani Mita, pembantu rumah tangga di rumah ini,
Menghirup udara segar dan hitung-hitung mengenal lingkungan di sini.
Kami berjalan cukup jauh, hingga ke perkampungan.
Saat melewati sebuah rumah, ternyata rumah wanita yang kemarin menyapa,
ia mengundang kami untuk singgah, akhirnya kami ngobrol di teras depan rumahnya.
Ia bercerita tentang segala hal, tentang lingkungan, tentang kedua anaknya dan
kondisi ekonomi keluarganya yang lagi agak surut.
Saya sangat tersentuh dengan semua yang ia ceritakan,
dan secara spontan mengatakan bahwa saya akan membantunya.
Nampaknya ia terkejut mendengar kesediaan saya
untuk membiayai sekolah dan menanggung kebutuhan kedua orang anaknya,
yang segera saya realisasikan pada saat itu juga.
Ada nuansa kesejukan dihati ketika melihat binar-binar dimatanya.
Kesejukan yang akhir2 ini nampaknya enggan menghampiri saya.
Yang ada dalam benak saya saat itu adalah, “ 2 orang anaknya “,
sayang sekali, jika ada anak yang ingin sekolah, tapi orang-tuanya tidak mampu,
sementara di sisi lain, banyak anak yang orang tuanya mampu, justru mengabaikan sekolah.
Sore hari ke empat, wanita itu datang kerumah dengan membawa sepiring kue,
katanya ia membuatnya sendiri dan ia ingin saya mencicipinya.
Sebenarnya saat itu saya tengah sibuk dengan pekerjaan pembangunan proyek baru,
bekerjasama dengan pihak asing dan…….. woooow……..kertas2 sketsa gambar…. bertebaran……
Ia meraih beberapa gambar dan ini sama sekali di luar dugaan saya, ketika ia berkata :
Kalau boleh, saya bisa membantu mengerjakan gambar2 ini,
karena saya lulusan interior design dan paham dengan pekerjaan seperti ini.
Sumpah……….saya sempat terperangah mendengar ucapannya……dan seketika muncul dalam benak,
Saya menemukan orang yang tepat untuk menghandle pekerjaan ini.....!
Keesokan harinya, ia datang ke kantor dan mulai bekerja.
Ia sangat cekatan dan benar2 menguasai bidang pekerjaannya.
Sungguh saya sangat berterima kasih pada wanita ini, Sharon namanya.
Ia bukan hanya membantu meringankan pekerjaan,
Tapi lebih kepada arti kehadirannya,
yang membuat saya bisa pulang kembali ke rumah,
ke kamar hijau ini………
Semoga semua makhluk berbahagia.
non.agt09
ke sebuah rumah mewah bergaya minimalis dengan pemandangan yang sangat indah,
pohon2 yang rindang dan permadani rumput hijau, warna kesukaan saya.
Rumah dan isinya serta fasilitas penunjang, seperti pembantu rumah tangga, tukang kebun,
Sopir dan mobil, semua adalah fasilitas yang disepakati oleh partner kerja saya.
Jadi, semua ini bukan milik saya, karena sayapun tidak berniat menetap di kota ini.
Pada sore hari ke dua, seorang wanita lewat dan menyapa ramah,
kami ngobrol sejenak, kemudian saya tahu bahwa dia tetangga dibelakang kawasan ini.
Ia mengagumi rumah indah ini……
Sore hari ke tiga, saya jalan-jalan ditemani Mita, pembantu rumah tangga di rumah ini,
Menghirup udara segar dan hitung-hitung mengenal lingkungan di sini.
Kami berjalan cukup jauh, hingga ke perkampungan.
Saat melewati sebuah rumah, ternyata rumah wanita yang kemarin menyapa,
ia mengundang kami untuk singgah, akhirnya kami ngobrol di teras depan rumahnya.
Ia bercerita tentang segala hal, tentang lingkungan, tentang kedua anaknya dan
kondisi ekonomi keluarganya yang lagi agak surut.
Saya sangat tersentuh dengan semua yang ia ceritakan,
dan secara spontan mengatakan bahwa saya akan membantunya.
Nampaknya ia terkejut mendengar kesediaan saya
untuk membiayai sekolah dan menanggung kebutuhan kedua orang anaknya,
yang segera saya realisasikan pada saat itu juga.
Ada nuansa kesejukan dihati ketika melihat binar-binar dimatanya.
Kesejukan yang akhir2 ini nampaknya enggan menghampiri saya.
Yang ada dalam benak saya saat itu adalah, “ 2 orang anaknya “,
sayang sekali, jika ada anak yang ingin sekolah, tapi orang-tuanya tidak mampu,
sementara di sisi lain, banyak anak yang orang tuanya mampu, justru mengabaikan sekolah.
Sore hari ke empat, wanita itu datang kerumah dengan membawa sepiring kue,
katanya ia membuatnya sendiri dan ia ingin saya mencicipinya.
Sebenarnya saat itu saya tengah sibuk dengan pekerjaan pembangunan proyek baru,
bekerjasama dengan pihak asing dan…….. woooow……..kertas2 sketsa gambar…. bertebaran……
Ia meraih beberapa gambar dan ini sama sekali di luar dugaan saya, ketika ia berkata :
Kalau boleh, saya bisa membantu mengerjakan gambar2 ini,
karena saya lulusan interior design dan paham dengan pekerjaan seperti ini.
Sumpah……….saya sempat terperangah mendengar ucapannya……dan seketika muncul dalam benak,
Saya menemukan orang yang tepat untuk menghandle pekerjaan ini.....!
Keesokan harinya, ia datang ke kantor dan mulai bekerja.
Ia sangat cekatan dan benar2 menguasai bidang pekerjaannya.
Sungguh saya sangat berterima kasih pada wanita ini, Sharon namanya.
Ia bukan hanya membantu meringankan pekerjaan,
Tapi lebih kepada arti kehadirannya,
yang membuat saya bisa pulang kembali ke rumah,
ke kamar hijau ini………
Semoga semua makhluk berbahagia.
non.agt09