Dharma Discussion Forum

please join us

Join the forum, it's quick and easy

Dharma Discussion Forum

please join us

Dharma Discussion Forum

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Dharma Discussion Forum

Forum Buddhis Indonesia


    Membedakan Benjolan pada Payudara

    avatar
    yusuf
    5th Grade
    5th Grade


    Jumlah posting : 246
    Points : 910
    Join date : 22.10.09

    Membedakan Benjolan pada Payudara Empty Membedakan Benjolan pada Payudara

    Post by yusuf Sun Nov 15, 2009 7:10 am

    Ketika Anda terbiasa mengamati payudara, dan tiba-tiba menemukan benjolan yang tak Anda temukan sebelumnya, tentu akan sedikit menakutkan. Sebagai orang awam, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti, jenis benjolan apakah yang ada di dalam payudara Anda. “Beberapa wanita juga memiliki payudara yang cenderung bergumpal-gumpal, yang berbeda dari benjolan payudara yang khas," ujar Debbie Saslow, PhD, Direktur Breast and Gynecological Cancer for the American Cancer Society. “Namun meskipun gumpalan itu merupakan benjolan, tetap ada peluang 80-90 persen bahwa benjolan itu bukan kanker."

    Dengan demikian, Anda tak perlu panik jika mendapati gumpalan, penebalan, atau benjolan pada payudara. Coba periksa dengan teliti, bagaimana sebenarnya benjolan tersebut teraba dengan jari Anda. Untuk memeriksanya, sebaiknya Anda tidur telentang dengan satu tangan diletakkan di atas bantal, dekat kepala. Gunakan dua jari tangan yang lain untuk meraba permukaan payudara.

    Benjolan biasa di kedua payudara, atau benjolan yang akan menghilang seusai menstruasi
    Benjolan fibrokistik, jumlahnya bisa lebih dari satu, keras, dan teraba. Benjolan ini dibuat dari jaringan yang teksturnya terasa seperti tali yang bergelombang. Biasanya, payudara akan terasa lebih bengkak dan tegang menjelang masa menstruasi akibat hormon-hormon—terutama estrogen—yang mempengaruhi jaringan payudara, dan akan berkurang begitu menstruasi dimulai. Menurut Mayo Clinic, lebih dari separuh wanita mengalami perubahan benjolan fibrokistik pada beberapa momen hidupnya. Jika Anda mengamati suatu penebalan di payudara atau benjolan yang ukurannya bertumbuh, maka itulah saatnya Anda berkonsultasi ke dokter untuk memberikan pemeriksaan payudara secara klinis dan melalui USG.

    Benjolan yang keras dan berpindah
    “Kadang-kadang benjolan itu begitu jelas, dan terasa seperti kerikil, kacang polong, atau anggur," ujar Saslow. Menurutnya, meskipun tetap ada peluang benjolan berkembang menjadi kanker, hampir dapat dipastikan merupakan kista jinak (berisi cairan). Bisa juga merupakan suatu fibroadenoma (tumor jinak berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri), yang merupakan satu dari banyak benjolan paling umum pada payudara yang terjadi pada masa pra-menopause. Demikian menurut Mayo Clinic. Dokter biasanya akan menjadwalkan pemeriksaan USG atau mamografi (bagi yang berusia lebih dari 35 tahun) untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Setelah itu biasanya diikuti dengan biopsi jarum halus untuk mendapatkan sampel sel dan memeriksa kemungkinan kanker.

    Bengkak seperti jerawat di sekitar areola
    Jika Anda selalu mengalami pembengkakan seperti ini, maka hampir dapat dipastikan benjolan tersebut merupakan bagian dari anatomi payudara Anda. Namun jika benjolan itu baru, maka hal itu kemungkinan merupakan sinyal adanya infeksi, atau dalam kasus yang jarang, kanker. Bila ini yang terjadi, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Tanda-tanda luar lain yang harus diperhatikan dan diketahui oleh dokter adalah puting payudara membalik (membelesak ke dalam), atau rasa gatal, sisik yang terasa sakit, atau ruam pada puting. "Sekitar satu persen dari kanker payudara melibatkan perubahan dalam kulit payudara, seperti tekstur kulit jeruk, bersamaan dengan rasa hangat di payudara, yang bisa merupakan peradangan kanker payudara," ujar Saslow. Hal ini jarang terjadi, tetapi merupakan tipe kanker yang agresif.

    Bila Anda tidak yakin dengan rupa atau rasa benjolan pada payudara, sebaiknya sih Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Lakukan setidaknya setiap tiga tahun pada usia 20-an dan 30-an, serta setiap tahun pada usia 40-an. Anda harus menjalani mamografi setiap satu atau dua tahun mulai umur 40 tahun. Lakukan juga breast self-exams (BSE) atau sadari (pemeriksaan payudara sendiri) setiap bulan. Bila dilakukan secara rutin, Anda lebih mudah mengamati jika terjadi perubahan pada payudara. Bagaimanapun juga, Anda lebih mengenal payudara Anda, dan akan lebih baik jika memeriksakan diri ke dokter sejak awal.

    Ingin memeriksakan payudara? Silakan datang ke:

    Yayasan Kanker Indonesia
    Pengurus Pusat
    Jalan DR Sam Ratulangi 35, Jakarta 10350
    Telp 021-3152606, 3152603, 3920568 - Fax. 021-3108170.

    Deteksi Dini Kanker Payudara, RS Kanker Dharmais
    Jl Letjend S Parman Kav 84-86 Slipi, Jakarta Barat
    Telp 021-5681570 ext. 1007, 1188, 1190, 1199, 1149

      Waktu sekarang Fri Mar 29, 2024 12:24 am