Hal.1414
10 Metoda untuk menjalankan kebajikan
Kita sudah membicarakan dasar-dasar dan pemahaman tentang berbuat balk Sekarang kita akan berbicara tentang membantu orang melalui metoda yang lain.
1. Memberi kemudahan kepada orang lain.
2. Memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan kasih sayang,
3. Membantu kehendak untuk berbuat kebaikan,
4. Mendorong orang untuk berbuat baik,
5. Menolong orang yang sedang dalam kesulitan,
6. Mendukung gotong royong dan pekerjaan umum,
7. Melepaskan keterikatan pada kekayaan,
8. Melindungi dan mendukung pengajaran spiritual,
9. Menghormati orang yang lebih tua,
10.Melindungi kehidupan makhluk-makhluk hidup.Tentang yang pertama, memberi kemudahan kepada orang, kita dapat mencontoh salah satu kaisar Cina yang pertama, Shun, sewaktu muda ia suatu ketika menyaksikan orang yang sedang menangkap ikan di propinsi Shandong. Dia mengamati bahwa tempat yang banyak ikannya, pada bagian yang dalam airnya selalu dikuasai oleh nelayan yang lebih muda dan nelayan tua yang lebih lemah kebagian tempat yang berarus deras, sehingga dia menjadi prihatin. Akhirnya dia memutuskan untuk ikut menangkap ikan, dan setiap kali dia bertemu dengan nelayan yang datang, menuntut dan mengambil tempatnya, dia akan merelakan tempatnya tanpa berkata sepatah katapun. Dan jika bertemu dengan orang yang memberi kesempatan kepadanya untuk menangkap ikan, maka segera ia akan mengucapkan terima kasih. Beberapa waktu kemudian, dia telah berhasil menciptakan suasana saling menghormati dan memberi. Walaupun Shun dapat melakukan perubahan dengan kemampuan untuk mengajar melalui kata-kata, tetapi dia menggunakan dirinya sendiri sebagai contoh untuk merubah suasana. Karenanya, dalam sikap hidup, adalah penting untuk tidak menggunakan kebaikan diri sendiri untuk memojokkan kelemahan orang lain. Jangan pergunakan kecerdasan untuk mempermainkan orang lain . Selalulah hidup dalam kerendahan hati. Jika melihat kekurangan orang lain, bersifatlah penuh toleransi. Jika melihat orang melakukan kebaikan, kecil sekalipun, pujilah mereka. Hal ini secara tidak langsung akan menjadi pelajaran bagi mereka yang berbuat tidak baik. Dengan demikian orang yang bersalah tidak akan merasa dipermalukan untuk berubah. Jadi dalam memberi kemudahan kepada orang lain, selalulah berpikir tentang kesejahteraan keseluruhan dan perlindungan pada kebenaran.
Hati yang penuh hormat dan kasih sayang terhadap orang lain tidak dapat sekedar dilihat dari perbuatan tetapi harus dilihat dari motivasi. Ada suatu pepatah yang mengatakan bahwa perbedaan antara seorang satria dan yang bukan adalah pada pemikirannya. Seorang satria yang sebenarnya memperlakukan semua orang dengan penuh hormat dan kasih sayang, tanpa memilih dan tanpa mengharapkan balasan dari perbuatannya. Beras yang sama menghidupi ratusan jenis manusia yang berbeda. Walaupun setiap manusia adalah berbeda, berbeda dalam kedudukan, berbeda dalam kepintaran, tetapi semuanya adalah manusia. Jadi semuanya harus diperlakukan dengan penuh hormat. Memperlakukan seorang manusia biasa sama seperti memperlakukan para suci. Memperlakukan semua orang dengan penuh hormat dan kasih sayang harus dimulai dengan menyelami diri orang lain, secara kejiwaan dan intelektual.
Umumnya, dalam masyarakat hanya terdapat sedikit satria yang memperjuangkan kebaikan, sementara ilu lebih banyak yang berpangku tangan, sambil menunggu kesempatan yang terbaik bagi diri sendiri. Ditambah lagi dengan sikap manusia yang selalu membela pendapat/kebiasaan yang sepaham dan menolak yang tidak, seorang satria menjadi berhadapan dengan kesulitan untuk bersikap dalam masyarakat seperti ini. Untuk itu seorang-satria harus memiliki determinasi dan keberanian yang sangat kuat. Seorang satria sering mempunyai ucapan dan perbuatan yang berlainan dengan masyarakat pada umumnya. Mereka sangat jujur dan sering bertindak tanpa perhitungan. Mereka mengabaikan cara untuk membangun citra dirinya untuk dapat diterima anggapan umum. Jadi, orang yang tidak bijaksana sering mengkritik dan memojokkan orang-orang baik tersebut sehingga mereka tidak lagi mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kebaikannya. Adalah penting untuk mendukung mereka yang satria, yang mempunyai hati yang baik. Janganlah -membuang mereka seperti sebongkah batu, tetapi asahlah mereka menjadi sebutir permata. Jika melihat orang yang sedang berbuat baik, dukunglah mereka untuk mencapai kehendaknya.
Kebiasaan yang baik sulit dibina tetapi begitu terbina akan menjadi sahabat selama-lamanya karena ia selalu mudah diatur. Sebaliknya kebiasaan yang buruk mudah terjadi dan sekali terbiasa akan menjadi musuh untuk selama-lamanya, karena ia selalu mau mengatur. Sebenarnya setiap orang mempunyai kesadaran yang sempurna, tetapi karena kehidupan yang menyesatkan, karena tarikan dari ketenaran dan kekayaan, sering orang menjadi tenggelam dalam keduniawian. Dalam berhubungan dengan orang lain, selalulah memberi semangat untuk berbuat baik. Pepatah mengatakan :
“ Untuk menyadarkan orang sekali, gunakanlah mulut.
Untuk menyadarkan orang selama ratusan generasi, tulislah buku."
Kehidupan sering dipenuhi oleh musibah dan ketidak-beruntungan. Pada saat menemui orang lain dalam kesulitan, rasakan kesulitan tersebut seperti jika kita sendiri yang menghadapinya. Tanpa banyak perhitungan, segeralah berikan bantuan kepada mereka yang dalam kesulitan. Mulut dapat dipergunakan untuk memberikan kenyamanan kepada orang lain, berbagai metoda lain dapat digunakan.
Banyak pekerjaan yang bermanfaat untuk orang ramai, misalnya pembangunan jalan, jembatan, gedung sekolah ataupun tempat ibadah. Pekalah terhadap keadaan di sekitar kita dan dukunglah pekerjaan-pekerjaan yang bermanfaat.
Sang Buddha memberi pelajaran bahwa ada sepuluh ribu jalan untuk mengembangkan spiritual, dan yang pertama adalah dengan memberi. Memberi adalah juga melepas keterikatan. Semakin baik pembinaan diri seseorang, semakin mudah pula ia memberikan apa saja yang dimiliki tanpa banyak pertanyaan. Tentu saja, tidak mudah untuk mencapai tingkatan seperti ini. Kekayaan sering dilihat sebagai lebih penting dari pada kehidupan, jadi sebagai langkah pertama untuk melepaskan keterikatan pada seluruh permasalahan keduniawian adalah dengan merelakan apa yang paling sulit untuk diberikan, yaitu uang. Memberi kepada orang yang dalam kekurangan mempunyai banyak kebaikan. Secara internal, memberi akan mengurangi sifat egois, dan kikir. Secara eksternal, pemberian dapat membantu orang keluar dari kesulitan dan pada akhirnya menciptakan suasana yang mendukung pertumbuhan spiritual. Pada mulanya memberi mungkin dirasakan sebagai paksaan, tetapi segera ia akan menjadi kebiasaan. Memberi juga akan menutupi dan menjauhkan diri dan kekurangan-kekurangan lainnya.
Ajaran Sang Budha memberikan panduan untuk mencapai penerangan, untuk bebas dari kelahiran dan kematian. Jadi, memberi perlindungan kepada pengajaran-pengajaran spiritual adalah memberi kemudahan bagi orang yang akan membina dirinya. Jika orang yang membina dirinya dengan baik bertambah satu artinya sudah berkurang satu pula orang yang akan jaluh ke dalam penderitaan. Perlindungan terhadap ajaran spiritual mencakup pembangunan tempat ibadah, mencetak kitab suci, memberi perlindungan kepada orang yang membina diri, dan lain-lain.
Menghormati orang yang lebih tua adalah menghormati orang tua, kakak, pimpinan dan terutama kepada orang yang berbudi dan bijaksana. Dalam menghadapi orang tua, harus dilakukan dengan ramah dan penuh hormat. Dan dalam bekerja pada masyarakat, tidak boleh berkelakuan buruk walaupun dalam area yang tidak terjangkau oleh hukum. Dalam menghukum tahanan, sangat penting untuk tidak berlebihan.
Menyenai perlindungan terhadap makhluk hidup, ada pepatah kuno yang mengatakan :
"Untuk melindungi tikus, sejumlah beras disisakan untuk tikus.
Untuk melindungi ngengat, lampu tidak dinyalakan."
Tentu saja ini adalah hal yang sulit dipraktekkan oleh kebanyakan orang, tetapi pepatah ini sebenarnya mengingatkan kita untuk jangan bertindak semena-mena. Mencius berkata, "Seorang satria selalu menjauhi dapur (di Cina, banyak penjagalan yang dilakukan di dapur). Sebagai cara untuk mempertahankan sifat welas kasih, Mencius juga berkata bahwa sekalipun tidak dapat menjadi vegetarian sepenuhnya, setidaknya kita memenuhi hal-hal berikut :
(1) Jika hewan tersebut adalah peliharaan sendiri, Jangan dimakan.
(2) Jika melihat ia dibunuh, jangan makan dagingnya.
(3) Jika terdengar suaranya saat disembelih, jangan makan dagingnya.
(4) yang sengaja disembelih khusus untuk anda, jangan dimakan. Ini adalah empat keadaan di mana kita tidak makan daging. Setidaknya sebagai awal untuk membangun sifat yang berwelas kasih dan mengembangkan perbuatan baik dan kebijaksanaan.
Orang dahulu kala rnemasak kepompong untuk mendapatkan sutranya sebagai bahan pakaian, dan dalam bercocok tanam kita juga terbantu oleh serangga. Jadi, adalah penting juga untuk tidak menyia-nyiakan makanan dan pakaian, yang pada akhirnya juga berarti sudah memberikan perhatian kepada makhluk hidup. Dalam kehidupan, perlu juga dikembangkan sikap yang berhati-hati agar tidak menyakiti orang lain yang lebih lemah, termasuk makhluk-makhluk lain yang lebih kecil.
Metoda untuk mengumpulkan kebaikan sangat banyak dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya, tetapi Jika dapat segera dimulai dengan kesepuluh metoda ini, pasti akan menjadi permulaan yang baik.