Di Kutip dari buku The Problem & Responsible ( Sri Dhammananda )
1.Rasa Takut dan Kekhawatiran
Rasa takut dan khawatir dilahirkan dari imajinasi pikiran yang di pengaruhi oleh kondisi keduniawian. Rasa itu bersumber dari keserakahan ( craving ) dan kemelekatan. Sebenarnya, hidup ini seperti gambaean film yang bergerak, segalanya terus-menerus bergerak dan berubah. Tidak ada apapun di dunia ini yang permanent atau tetap diam. Mereka yang masih muda dan kuat mempunyai ketakutan akan kematian pada usia muda. Mereka yang lanjut usia tenderita khawatir tentang hidup terlalu lama. Berada diantara dua keadaan tersebut sangatlah tersiksa.
Pengharapan tentang segala sesuatu yang menyenangkan tampaknya berlalu terlalu cepat. Pemikiran tentang keadaan yang tidak menyenangkan menciptakan kecemasan yang tampaknya enggan beranjak. Perasaan tersebut seperti wajar adanya. Keadaan timbul tenggelam dalam hidup semacam itu mempermainkan manusia seperti boneta yang dimainkan oleh tali. Tetapi pikiran adalah penguasa yang hebat terhadap dirinya sendiri.
Pelatihan pikiran, dengan kata lain dikenal sebagai kebudayaan pikiran, hádala langkah pertama menuju penjinakkan keresahan pikiran. Sang Buda menjelaskan :
“ Dari keserakahan timbullah kesedihan, dari keserakahan timbullah ketakutan, bagi ia yang sepenuhnya terbebas dari keserakahan, tidak ada kesedihan, apalagi kekhawatiran”
Semua kemelekatan akan berakhir dengan kesedihan. Tidak ada air mata ataupun ucapan selamat tinggal yang dapat memutuskan ketidakkekalan kehidupan. Segala yang berwujud tidak tetap adanya.
Seorang ahli astronomi inggris pernah sekali waktu di tanya oleh seorang muridnya tentang apakah penyembuh bagi rasa takut yang paling mujarab, dan beliau menjawab, “Cobalah untuk melakukan sesuatu bagi orang lain”. Sang murid merasa terpesona dengan jawaban yang aneh tersebut, dan meminta penjelasan lebih lanjut, instrukturnya berkata, “Anda tidak dapat mempunyai dua pasang pemikiran pada saat yang bersamaan di dalam pikiran anda” Satu set pemikiran akan selalu mengusir set pemikiran yang lain. Jika, pikiran anda sepenuhnya dipenuhi oleh keinginan membantu orang lain tanpa memikirkan imbalan, anda tidak dapat mempunyai rasa ketakutan pada saat yang bersamaan.
1.Rasa Takut dan Kekhawatiran
Rasa takut dan khawatir dilahirkan dari imajinasi pikiran yang di pengaruhi oleh kondisi keduniawian. Rasa itu bersumber dari keserakahan ( craving ) dan kemelekatan. Sebenarnya, hidup ini seperti gambaean film yang bergerak, segalanya terus-menerus bergerak dan berubah. Tidak ada apapun di dunia ini yang permanent atau tetap diam. Mereka yang masih muda dan kuat mempunyai ketakutan akan kematian pada usia muda. Mereka yang lanjut usia tenderita khawatir tentang hidup terlalu lama. Berada diantara dua keadaan tersebut sangatlah tersiksa.
Pengharapan tentang segala sesuatu yang menyenangkan tampaknya berlalu terlalu cepat. Pemikiran tentang keadaan yang tidak menyenangkan menciptakan kecemasan yang tampaknya enggan beranjak. Perasaan tersebut seperti wajar adanya. Keadaan timbul tenggelam dalam hidup semacam itu mempermainkan manusia seperti boneta yang dimainkan oleh tali. Tetapi pikiran adalah penguasa yang hebat terhadap dirinya sendiri.
Pelatihan pikiran, dengan kata lain dikenal sebagai kebudayaan pikiran, hádala langkah pertama menuju penjinakkan keresahan pikiran. Sang Buda menjelaskan :
“ Dari keserakahan timbullah kesedihan, dari keserakahan timbullah ketakutan, bagi ia yang sepenuhnya terbebas dari keserakahan, tidak ada kesedihan, apalagi kekhawatiran”
Semua kemelekatan akan berakhir dengan kesedihan. Tidak ada air mata ataupun ucapan selamat tinggal yang dapat memutuskan ketidakkekalan kehidupan. Segala yang berwujud tidak tetap adanya.
Seorang ahli astronomi inggris pernah sekali waktu di tanya oleh seorang muridnya tentang apakah penyembuh bagi rasa takut yang paling mujarab, dan beliau menjawab, “Cobalah untuk melakukan sesuatu bagi orang lain”. Sang murid merasa terpesona dengan jawaban yang aneh tersebut, dan meminta penjelasan lebih lanjut, instrukturnya berkata, “Anda tidak dapat mempunyai dua pasang pemikiran pada saat yang bersamaan di dalam pikiran anda” Satu set pemikiran akan selalu mengusir set pemikiran yang lain. Jika, pikiran anda sepenuhnya dipenuhi oleh keinginan membantu orang lain tanpa memikirkan imbalan, anda tidak dapat mempunyai rasa ketakutan pada saat yang bersamaan.